Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Deutsche Forschung Gesselschaft (DFG), sebuah badan pendana riset Jerman, menandatangani MoU (nota kesepahaman) kerja sama penelitian di Jakarta, Selasa. Penandatanganan itu, seperti disebutkan dalam siaran pers LIPI, dilakukan oleh Kepala LIPI Prof. Umar Anggara Jenie dan Presiden DFG Prof. Matthias Kleiner, disaksikan oleh Duta Besar Jerman Baron von Maltzahn. Kepala Biro Kerja sama dan Pemasyarakatan Iptek (BKPI) - LIPI Dr. Neni Sinta Wardani, menyatakan penandatanganan MOU itu dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengintensifkan kegiatan kerja sama yang sudah dilakukan selama ini. "MoU ini akan menjadi landasan bagi pelaksanaan kerja sama penelitian seperti pertukaran informasi, penelitian bersama, pertukaran peneliti, penyelenggaraan seminar serta Pengaturan Hak Kekayaan Intelektual," paparnya. LIPI sendiri, menurut dia, akan memanfaatkan kerja sama itu dengan memotivasi 600 peneliti muda yang telah direkrut dan mempunyai kualifikasi memadai untuk melanjutkan studi S2, S3 maupun Post Doctoral di Jerman. Sementara itu, Kepala LIPI Umar Anggara Jenie menyatakan sebagai lembaga ilmiah tertua di Indonesia, LIPI telah banyak menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga penelitian di Jerman seperti, DFG, Bremen University dan Max Plank Institute. "Dengan DFG sebagai funding research agency terbesar di Jerman, LIPI telah melakukan kerjasama penelitian cukup lama. Hal ini bisa dilihat dari `minutes of meeting` yang dibuat oleh LIPI dan DFG pada tahun 1996," jelasnya. Kegiatan penelitian yang didanai dari DFG disebutkan sudah berlangsung sejak tahun 2001.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008