Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Fraksi Partai Golkar di MPR RI, Hajriyanto Y Thohari, di Jakarta, Selasa, menyatakan, tidak ada alasan bagi Republik Indonesia jika belum mengakui kemerdekaan rakyat Kosovo. "Alasan yang benar, mengapa kita harus memberikan pengakuan atas kemerdekaan Kosovo, adalah, Republik Indonesia sebagaimana tersebut dalam Pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945 anti penjajahan dan penindasan," katanya. Karena itu, menurut anggota Komisi I DPR RI ini, RI harus segera memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Kosovo yang telah diproklamasikan pada Minggu, 17 Februari 2008 lalu. "Kemerdekaan Kosovo merupakan keniscayaan dan hak yang sangat obyektif bagi bangsa itu sebagai akibat dari `genocida` dan pembersihan etnis (`ethnic cleansing`) yang dilakukan secara sistematis oleh Serbia pada 1990-an," ungkapnya. ` Genocida` dan `ethnic cleansing` yang diderita oleh bangsa Kosovo tersebut, lanjutnya, cukup untuk menjadi alasan bagi kemerdekaan Kosovo. "Apalagi para pelaku kejahatan kemanusiaan tersebut telah diadili dan terbukti bersalah dalam `International Tribunal`," tambahnya. Islam Moderat Hajriyanto Thohari kembali mengulang pernyataannya sebelum ini, menyangkut alasan konstitusi yang mengharuskan RI mengakui kemerdekaan Kosovo. "Ada dua alasan mengapa Republik Indonesia memberikan pengakuan atas kemerdekaan Kosovo. Pertama, Republik Indonesia sebagaimana tersebut dalam Pembukaan UUD 1945 anti penjajahan dan penindasan. Maka segala bentuk penjajahan dan penindasan (`genocida` dan `ethnic cleansing`) harus dihapuskan," tegasnya. Kedua, kata Hajriyanto Thohari, sebagai negara demokrasi besar yang pernah memimpin Komisi HAM PBB dan Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia harus berada di barisan terdepan dalam memperjuangkan dan membela bangsa-bangsa tertindas. "Apalagi negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat juga akan memberikan pengakuannya terhadap proklamasi kemerdekaan Kosovo," ungkap tokoh muda yang oleh Kaukus Parlemen Muda (KPM) didaulat sebagai Menteri Luar Negeri dalam `Kabinet Bayangan` Indonesia Bersatu ini. Lebih daripada itu, menurut Hajriyanto Thohari, bangsa Kosovo merupakan komunitas muslim moderat seperti halnya Indonesia. "Pengakuan terhadap sebuah negara muslim moderat akan menambah barisan pendukung Islam moderat yang akan memberikan kontribusi besar bagi terjadinya dialog peradaban antara Barat dan Islam," katanya. Bagi Hajriyanto Thohari, posisi Kosovo yang berada di jantung Eropa tentunya akan sangat strategis sebagai representasi Islam moderat. "Kami yakin, kelahiran Negara Kosovo yang muslim moderat itu akan mendekatkan dunia Barat dan Islam yang selama ini seringkali berhadapan. Indonesia bersama Kosovo akan bisa bergandengan tangan mempromosikan dialog antara Islam dan Barat demi terwujudnya tata dunia Baru yang lebih damai dan sejahtera," ujarnya lagi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008