Yogyakarta (ANTARA News) - Penyelidikan tewasnya Drs Lambang Babar Purnomo, saksi ahli kasus pencurian dan pemalsuan arca di Museum Radya Pustaka Solo, Jateng, terus dilakukan jajaran Polres Sleman bahkan telah dibentuk dua `tim lidik`. "Agar lebih efektif tim lidik dipecah jadi dua, yakni Tim Unit Lalu Lintas yang dipimpim Kasat Lantas AKP Sulistyo dan Tim Reskrim yang dipimpim Kaur Binops Reskrim Aiptu Danang Wibowo," kata Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Saiful Anwar, Selasa. Menurut dia, hasil penyelidikan dari tiap tim akan disinkronkan untuk mencari kepastian penyebab kematian Lambang. "Sampai kini penyelidikan masih terus dikembangkan dan pengumpulan data juga terus dilakukan termasuk dari rekan kerja Lambang, keluarga maupun saksi di TKP," katanya. Ia mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu hasil otopsi lengkap jenazah Lambang dari Tim Kedokteran Forensik RS Dr Sardjito Yogyakarta. "Hasil otopsi lengkap sampai saat ini belum diterima dari rumah sakit, dan kami tidak bisa mengambil kesimpulan hanya berdasar hasil otopsi, karena masih ada hal detil lainnya yang belum masuk dalam hasil sementara," katanya. Kasat Lantas Polres Sleman, AKP Sulistyo mengaku sudah melakukan olah TKP tewasnya Lambang sebanyak empat kali untuk menyinkronkan temuan dari awal olah TKP hingga ditemukan data baru. "Hasil temuan data baru telah kami serahkan kepada ketua tim, dan nantinya akan ditindaklajuti dengan melakukan silang data dan sinkronisasi," katanya. Sedangkan Ketua Tim Otopsi Kedokteran Forensik RS sardjito, dr Yudha Nurhantari menyatakan hari ini hasil lengkap otopsi jenazah Lambang Babar Purnomo masih belum diserahkan karena memerlukan waktu antara dua minggu hingga satu bulan untuk analisa. "Kami baru menyerahkan hasil otopsi sementara kepada polisi, sedangkan hari ini hasil TA (mikroskopik jaringan) baru akan dianalisis tim dokter. Hasil lengkap otopsi bisa memakan waktu dua minggu hinnga satu bulan," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008