Shanghai (ANTARA) - Angin puting beliung menerjang Provinsi Liaoning di China timur laut pada Rabu, menewaskan enam orang dan melukai 190 orang lainnya.
Informasi tersebut disampaikan oleh lembaga penyiar pemerintah di tengah serentetan peristiwa cuaca "ekstrem" yang dikaitkan dengan perubahan iklim oleh BMKG.
Angin puting beliung tersebut merusak hampir 3.600 rumah dan berimbas pada lebih dari 9.900 warga di Kaiyuan, sebuah kota dengan sekitar setengah juta orang, menurut China Central Television.
Rekaman CCTV yang diungguh di akun resmi Weibo miliknya menunjukkan puluhan bangunan di zona ekonomi di Kaiyuan rata.
Surat kabar Global Times China menyebutkan bahwa tornado jarang terlihat di daerah tersebut.
Biro cuaca negara pada Selasa melaporkan bahwa perubahan iklim dapat menyebabkan peristiwa yang lebih ekstrem menyusul banjir, kekeringan, dan suhu yang sangat tinggi di sejumlah wilayah tahun ini.
Pihaknya mengatakan curah hujan memecahkan rekor di beberapa daerah dan 40 stasiun cuaca tahun ini telah mencatat suhu tertinggi mereka.
Menurut pemerintah setempat, Provinsi Hebei di China utara mengeluarkan "status bahaya" panas ekstrem pada Kamis, dengan suhu di atas 40 Celcius di sejumlah kota besar. Pihaknya juga menuturkan bahwa tanaman jagung di daerah tersebut terancam.
Sumber: Reuters
Baca juga: Topan Maria mendarat di Fujian China
Baca juga: Topan hentikan layanan feri di Selat China Selatan
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019