Jakarta (ANTARA News) - Peserta atau akseptor Program Keluarga Berencana (KB) yang awal tahun ini 29,2 juta pasangan usia subur, ditargetkan bertambah 6,6 juta pasangan usia subur pada akhir tahun 2008.
"Targetnya tahun ini akseptor baru sebanyak 6,6 juta dan empat juta diantaranya peserta program KB mandiri, Lingkaran Biru KB," kata Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief di Jakarta, Selasa.
Ia optimis target itu bisa dicapai melalui pembangkitan kembali program KB nasional dan program Lingkaran Biru KB.
Lebih lanjut ia menjelaskan, guna meningkatkan cakupan program KB selama ini pemerintah menyediakan alat kontrasepsi gratis bagi pasangan usia subur kurang mampu yang banyaknya sekitar 30 persen dari total pasangan usia subur yang jumlahnya kurang lebih 49 juta pasangan.
Kampanye dan sosialisasi program tersebut kepada seluruh lapisan masyarakat, katanya, juga dilakukan secara intensif supaya masyarakat punya bekal pengetahuan yang cukup tentang pentingnya program KB dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.
Pihaknya, menurut Sugiri, telah meminta semua pemangku kepentingan terkait seperti jajaran BKKBN dan organisasi perangkat daerah pengelola KB, organisasi profesi dan lembaga non pemerintah giat melakukan sosialisasi untuk menyukseskan kembali program KB.
"Supaya kembali gegap gempita seperti dulu," katanya.
Ia menjelaskan pula bahwa guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program KB mandiri, ia melanjutkan, pemerintah juga telah mencanangkan kembali pelaksanaan Program Lingkaran Biru KB.
Program yang mulai dijalankan tahun 1980-an dan mampu meningkatkan partisipasi KB dari lima persen pada 1970-an menjadi sekitar 60 persen pada masa Orde Baru itu, menurut dia, akan kembali diintensifkan pelaksanaannya supaya bisa menjangkau lebih banyak pasangan usia subur.
"Pencanangan kembali program ini ditargetkan dapat meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB mandiri di Indonesia sehingga permintaan masyarakat akan pelayanan berkualitas secara mandiri dapat dipenuhi," katanya.
Ia menambahkan, promosi program Lingkaran Biru KB juga diharapkan dapat mendorong para penyedia layanan KB swasta untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.
"Sehingga masyarakat berbondong-bondong memanfaatkan pelayanan KB di jalur ini," katanya serta menambahkan saat ini terdapat 62.500 penyedia layanan KB swasta di Indonesia dan sebagian besar dikelola oleh bidan.
Ia menambahkan jika program KB sukses dan dapat secara bermakna mengendalikan pertumbuhan penduduk maka target pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat bisa lebih cepat tercapai.
"Sebab kalau kita cermati dengan seksama, berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi bangsa ini mengerucut pada satu masalah pokok yakni `jumlah penduduk yang terlalu banyak`. Jumlah penduduk yang besar memang bisa menjadi modal kalau berkualitas, tapi kalau tidak justru akan menjadi beban," kata Sugiri.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008