Denpasar (ANTARA News) - Jajaran Kodam Udayana siap membantu tugas Polri dalam memberastas aksi kejahatan yang belakangan ini muncul dengan tindak peledakan dan pembunuhan yang diduga kuat dilakukan kawanan preman. "Kami siap bantu polisi dalam memerangi aksi premanisme, antara lain dengan menyebar petugas intelejen, termasuk dalam upaya menangkap para pelaku," kata Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI GR Situmerang, di Denpasar, Selasa. Ketika melakukan tatap muka dengan jajaran pers di Bali, Pangdam mengaku prihatin melihat cukup maraknya tindak pengeroyokan dan pembunuhan, serta aksi peledakan yang diduga dilakukan kelompok preman di Bali. "Ini harus dicegah dan diberantas. Untuk itu, TNI siapkan bantuan sepenuhnya," ujar Panglima. Panglima mengatakan itu terkait munculnya aksi peledakan yang melukai dua korban serta merusak sejumlah barang di sekitar tempat kejadian di Jalan Kebo Iwa Selatan Denpasar 15 Pebruari lalu. Selain itu, aksi peledakan serupa juga muncul pada sebuah garasi mobil pelayanan transportasi wisata di Gang VII Jalan Gator Subroto Denpasar, 5 Pebruari 2008. Sementara untuk kasus pengeroyokan bersenjata tajam, terjadi pada 12 Pebruari lalu di dekat Terminal Bus Ubung dengan menewaskan korban IB Anom Wijaya (35), penduduk Balun, Denpasar. Sebelumnya, aksi pengeroyokan dengan bersenjatakan benda yang sama merenggut nyawa korban Burik (40) di Jalan Bung Tomo Denpasar, serta dua petugas "security" pada DJ Musik di Kuta. Rentetan peristiwa tersebut diduga dilakukan kawanan preman yang tergabung dalam organisasi tertentu di Pulau Dewata. Melihat itu, Pangdam mengaku cukup kesal melihat ulah para preman, sembari menambahkan bahwa pihaknya telah secara resmi diminta Kapolda Bali untuk dapat membantu jajarannya. "Jangankan diminta, tidak pun akan tetap ambil langkah-langkah sebatas kewenangan dan kemampuan kami dalam menciptakan situasi yang lebih aman di masyarakat," ujarnya menandaskan. Diperoleh keterangan, aksi peledakan dann saling keroyok tersebut diduga berlatarbelakang rebutan lahan "bisnis" di arena hiburan malam, sampai ke masalah penyelenggaraan judi togel yang kini cukup marak. "Apapun latarbelakang urusan mereka, yang jelas ini sudah cukup meresahkan masyarakat. Karenanya, harus ditindak tegas," kata Pangdam dengan nada tinggi. Mayjen Situmeang menambahkan, bila petunjuk di lapangan sudah jelas, pihaknya tidak segan-segan akan ikut melakukan upaya penangkapan terhadap para penjahat bersama-sama dengan Polri di lapangan. "Bali perlu aman. Sebab bila tidak, jangan harap turis mau datang ke pulau yang merupakan pusat kunjungan wisatawan mancanegara itu," ujar Pangdam menandaskan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008