New York (ANTARA) - Saham-saham pada Bursa Efek New York di Wall Street, Amerika Serikat (AS) dibuka lebih tinggi pada perdagangan Rabu pagi waktu setempat karena data yang lebih lemah memicu ekspektasi investor terhadap potensi penurunan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).

Tak lama setelah bel pembukaan, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 68,62 poin atau 0,26 persen menjadi 26.855,30.

Sementara Indeks S&P 500 naik 7,66 poin atau 0,26 persen menjadi 2.980,67 dan Indeks Komposit Nasdaq naik 21,23 poin atau 0,26 persen menjadi 8.130,32.

11 sektor utama Indeks S&P 500, real estat naik 0,9 persen pada awal pembukaan, mengungguli sisa saham lainnya. Namun saham bahan-bahan lainnya masih berjuang untuk naik.

Sementara itu laporan perusahaan data penggajian Automatic Data Processing melaporkan Rabu (3/7) sektor swasta menambahkan 102.000 pekerjaan dari Mei hingga Juni. Angka itu jauh dari ekspektasi para ekonom terhadap 140.000 pekerjaan baru yang disurvei oleh Econoday.

"Pertumbuhan pekerjaan telah melambat tajam dalam beberapa bulan terakhir, karena bisnis telah menjadi lebih berhati-hati dalam perekrutan mereka," kata Kepala Ekonom Moody's Analytics, Mark Zandi.

Awal pekan ini, sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Institute for Supply Management menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) AS tercatat sebesar 51,7 persen pada Juni, turun 0,4 poin persen dari Mei sebesar 52,1 persen. Angka itu menunjukkan laju paling lambat sejak Oktober 2016.

Data yang kurang menggembirakan datang karena investor memberi posisi tinggi pada kemungkinan penurunan suku bunga dari Bank Sentral AS (Fed) untuk memacu pertumbuhan.

Menurut pengukuran FedWatch CME Group, Rabu pagi, ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga Juli berada pada posisi 100 persen.
Baca juga: Wall Street terpukul data konsumen lemah
Baca juga: Wal-Mart dan peritel dorong Wall Street lebih rendah

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019