Singapura (ANTARA News) - Para menteri luar negeri anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berkumpul di Pulau Sentosa, Singapura, Selasa, untuk membicarakan implementasi Piagam ASEAN dan upaya mempercepat pelaksanaanya. Pertemuan selama dua hari itu juga akan membahas masalah perkembangan kawasan, demikian keterangan yang disampaikan Departemen Luar Negeri Singapura. Para pemimpin negara-negara ASEAN menandatangani piagam tersebut pada pertemuan puncak 20 November lalu di Singapura. Di dalamnya dinyatakan negara-negara anggota ASEAN berkomitmen untuk demokrasi dan melindungi dan menjunjung tinggi HAM, mendirikan badan HAM di kawasan ASEAN dan bertujuan untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar yang mengambil contoh pasar Uni Eropa. Semua anggota harus menanda-tangani sebelum blok ekonomi dan politik kawasan yang memiliki warga 560 juta orang dapat didirikan. Presiden Filipina, Gloria Macapagal Arroyo, mengingatkan ASEAN bahwa parlemen negaranya tak akan meloloskan ratifikasi piagam tersebut, apabila Myanmar tidak membebaskan pemimpin demokrasi dan peraih hadiah Nobel Aung San Suu Kyi. Menteri Luar Negeri Indonesia Hassan Wirajuda bertemu dengan rekannya George Yeo Senin. Keduanya sepakat petingnya untuk melakukan percepatan momentum bagi pelaksanaan piagam ASEAN dan pentingnya semua anggota untuk menanda-tangani piagam tersebut secepat mungkin. Tampak hadir untuk pertama kalinya Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negri Laos, Thongloun Sisoulith. ASEAN terdiri atas Brunei, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam, demikian laporan DPA. (*)
Copyright © ANTARA 2008