"Sekarang saya bukan sibuk di Indonesia lagi. Saya kebetulan baru tur Asia, kemarin ke Australia, China, sama terakhir ke Manila baru baru pulang kemarin, H+ berapa gitu setelah Lebaran. Saya Lebaran di Manila," ujar Demian saat menghadiri pemutaran perdana film "Ikut Aku ke Neraka" di Jakarta, Rabu.
Menurut Demian, di luar negeri, profesi sebagai pesulap lebih dihargai ketimbang di Indonesia.
"Kalau dari segi penghargaan, kita lebih di luar. Saat saya tur ke luar negeri, di Manila aja bisa sold out (tiket)," kata suami Sara Wijayanto itu.
"Bukan (karena) orang Indonesia enggak apreciate, bukan. Tapi belum terbiasa untuk nonton sulap bayar tiket. Kalau awam beli tiket untuk konser sudah terbiasa tapi belum ada yang memulai beli tiket untuk sulap, belum. Jadi habit-nya belum terbiasa," ujarnya.
Demian juga menyampaikan keuntungan saat melakukan pertunjukan sulap di luar negeri, selain soal bayaran, dia juga bisa mengeksplorasi negara-negara yang belum pernah dikunjunginya.
"Kayak di Eropa, Amerika, Inggris ada beberapa negara, sedangkan kalau di Indonesia saya cuma di kota-kotanya bisa keliling-keliling. Kalau di negara lain, kita udah bisa main di negaranya, terus bisa juga main di kota-kotanya lain juga," tuturnya.
Baca juga: "Ikut Aku ke Neraka", film horor pertama Cut Mini
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019
