Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik di atas 96 dolar AS di perdagangan Asia, Selasa, terimbas oleh meningkatnya kekhawatiran mengenai kemampuan pasokan, kata para dealer. Pada perdagangan pagi, kontrak utama minyak jenis ringan di New York untuk pengiriman Maret naik 65 sen menjadi 96,15 dolar AS per barel di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange (NYMEX). Harga itu sempat menyentuh angka tertinggi perdagangan harian di 96,45 dolar per barel. Lantai perdagangan NYMEX ditutup Senin untuk liburan President`s Day. Sementara harga minyak mentah Laut Utara Brent untuk pengiriman April naik dua sen menjadi 94,93 dolar per barel. "Tidak ada berita yang memberi dampak pada pasar hari ini, tetapi kekhawatiran mengenai terganggunya pasokan di Nigeria dan Venezuela masih terus mendorong naik harga," kata David Moore, analis komoditas Commonwealth Bank of Australia di Sidney, kepada AFP. Penurunan pasokan minyak Venezuela ke perusahaan minyak raksasa AS, ExxonMobil, karena sengketa hukum, masih menjadi kekhawatiran utama terhadap pasokan. Sengketa hukum yang terkait dengan permohonan jaminan kompensasi ExxonMobil setelah pemerintah Venezuela menasionalisasikan ladang minyak utamanya di lembah Orinoco, termasuk dua lapangan operasinal ExxonMobil. ExxonMobil mengatakan telah memenangkan pengadilan di New York, London, Belanda dan "Netherlands Antilles" membekukan sekitar 12 miliar dolar aset perusahaan minyak Venezuela PDVSA di wilayah hukum keempat negara itu. Di Nigeria, ketidakstabilan membuat pasar khawatir mengenai produksi dari negara produsen minyak terbesar di Afrika tersebut. Ketidakstabilan dan kekerasan yang membuat produksi minyak di negara itu terpangkas seperempatnya. Kekhawatiran bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak akan meningkatkan produksinya juga diperkirakan berdampak pada pasar dalam jangka pendek, kata Moore. Iran, Minggu, menolak mengesampingkan kemungkinan OPEC akan memangkas produksi pada pertemuan awal Maret mendatang, langkah yang ditentang negara konsumsi minyak. Ditanya apakah OPEC akan memangkas kuota produksinya pada pertemuan 5 Maret di Vienna, menteri perminyakan Gholam Hossein Nozari menegaskan, "Kami tentu akan perlu menguji kondisi pasar dan juga cadangan minyak dunia dan kemudian memutuskannya." (*)
Copyright © ANTARA 2008