"Tidak ada masalah soal jadwal, tapi persoalannya adalah target-target, dan tiap hari kami akan lakukan penilaian situasi baru," katanya kepada Channel 2 televisi Israel dari Paris. Di Paris, dia bertemu dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Menteri Luar Negeri Bernard Kouchner.
Ditanya apakah Israel menunggu Hamas menyerah, dia menjawab bahwa 'kami tidak menunggu, kami bertindak dan tiap hari kami bertindak, kami melihat banyak perubahan di lapangan."
"Masih banyak target-target yang akan dihantam ... dan kemudian kami akan tentukan, di mana kami telah mengetahui, apakah ini merupakan batas di mana Hamas memahami, dan batas di mana Hamas menghentikan serangan-serangan (roketnya terhadap Israel)," katanya seperti dilaporkan DPA.
Israel melancarkan operasi militernya terhadap Hamas sejak sabtu, dalam membalas serangan-serangan roket dari Jalur Gaza yang terjadi sepekan setelah berakhirnya gencatan senjata enam-bulan pada 19 Desember lalu.
Livni terbang ke Paris untuk melakukan perundingan-perundingan mengenai usulan Prancis, yakni gencatan 'kemanusiaan' selama 48 jam dalam pertempuran tersebut.
Tetapi Israel menolak gagasan itu Rabu dan pada pertemuan Kamis, saat Livni mengatakan, bahwa pihaknya tidak ada keinginan untuk melakukan gencatan senjata demikian, seperti Israel mengizinkan konvoi-konvoi bantuan ke tempat-tempat penting, meskipun pihaknya diserang. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
Biarlah sebagai pelajaran buat HAMAS yang sok HEBAT .
apa yang kamu mau sebenarnya,kok nyerang2 negara tetengga.
kalo mau wil yg luas minta tuch ma konco mu amerika.
jangan ganggu org yg lemah,kalo mau lawan Amerika yang lbh kuat.
ad a teroris yg sbnrnya,sbb org yg tdk berslh jd krban.ap dia mentng2 d dkung ama amerika jd di senaknya menindas org yg tdk bersalah.mga2 tuhan tak tngal diam atas perlakuan israel itu.