Masyarakat merespon dengan baik. Orang malah semakin tertarik dengan kami karena ternaknya memiliki harga jual yang tinggi. Mereka yang tinggal di gunung dari pada turun gunung menjual ternak akhirnya menjual kepada kami,
Jakarta (ANTARA) - Kepala Divisi Pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Randi Swandaru berharap program "Kurban Berdayakan Desa" dapat memotong jalur tengkulak ternak yang kerap merugikan petani.
Ia dalam jumpa persnya di Jakarta, Rabu, mengatakan Baznas melalui Lembaga Program Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) berupaya memberdayakan para peternak sekaligus menyalurkan ternak dengan harga yang kompetitif.
Dengan begitu, tambah dia peternak mendapatkan laba yang lebih baik dibanding menjual ternaknya kepada tengkulak. Seiring dengan itu, Baznas memberdayakan masyarakat melalui pemberdayaan kepada masyarakat desa soal menghasilkan ternak yang berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi.
"Masyarakat merespon dengan baik. Orang malah semakin tertarik dengan kami karena ternaknya memiliki harga jual yang tinggi. Mereka yang tinggal di gunung dari pada turun gunung menjual ternak akhirnya menjual kepada kami," jelas dia.
Dia mengemukakan intervensi Baznas kepada para peternak mustahik itu merupakan bagian dari memuliakan mereka dan memberdayakan desa yang rata-rata bermata pencaharian sebagai petani dan peternak.
Baca juga: Baznas berdayakan desa lewat kurban
Program dari Baznas tersebut, kata dia merupakan kegiatan mendistribusikan kesejahteraan dari kota ke desa. Peternak di desa sangat rentan terhadap kemiskinan jadi program terpadu dan terukur bagi mereka harus terus didorong secara berkelanjutan.
"Kami juga membantu membukakan pasar, memicu kedaulatan pangan," ujar dia.
Ketua Panitia Nasional Kurban Baznas 2019 Mohammad Indra Hadi mengatakan momentum Hari Raya Kurban atau Idul Adha merupakan kesempatan baik bagi peternak untuk menjual hewannya seiring tingginya permintaan.
Melalui program "Kurban Berdayakan Desa", sebutnya akan terjadi redistribusi kesejahteraan yang lebih merata. Berdasarkan perhitungan Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Universitas Indonesia, kurban menyimpan potensi sebesar Rp69,9 triliun di Indonesia.
"Dengan potensi sebesar itu agar bisa dioptimalkan untuk mengambangkan pemberdayaan desa," tambah dia.
Baca juga: Dompet Dhuafa luncurkan slogan #JanganTakutBerkurban
Baca juga: Mentan: populasi sapi potong meningkat
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019