Jakarta (ANTARA News) - Mayoritas fraksi di Komisi XI DPR akan mengembalikan nama dua calon Gubernur Bank Indonesia (BI) yang diusulkan Presiden, yakni Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo dan Wakil Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Raden Pardede, karena keduanya dinilai tidak memiliki kemampuan untuk memimpin bank sentral. Ketua Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo di Jakarta, Senin, mengatakan jabatan Gubernur BI sangat strategis karena bertanggungjawab terhadap stabilitas moneter, pengelolaan devisa dan pengawasan perbankan. Untuk itu, tambahnya, BI perlu dipimpin figur yang memiliki kapasitas di bidang tersebut sehingga kredibilitas bank sentral lebih dipercaya para pelaku pasar. "Hal yang paling penting memiliki keberanian mengambil kebijakan moneter dan menstimulasi perbankan, bukan orang yang yang hanya mengerti masalah perbankan secara mikro," katanya. Fraksi PDI-P tegasnya, baik melalui Komisi XI maupun DPR secara umum, akan mengembalikan kedua nama tersebut ke Presiden dan meminta memasukkan calon-calon yang lebih mengerti moneter. Menurut dia, dua nama yang disampaikan Presiden itu juga terkesan tidak berimbang, sehingga DPR dipaksa memilih sakah satu di antaranya. oleh karena itu, sambungnya, setidaknya harus ada satu nama alternatif lain supaya ada pilihan yang lebih layak.Sementara itu, anggota Komisi XI lain dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi, Inya Bai mengatakan mayoritas fraksi di komisi yang membidangi keuangan, perbankan dan perencanaan pembangunan itu, di luar Golkar dan Demokrat, menolak dua nama tersebut, sebab dinilai tidak layak dari sisi kemampuannya di bidang moneter. "Presiden seharusnya memaksimalkan orang dalam BI, bukan kepentingan Pemilu 2009 mendatang," katanya dalam sebuah dialog mengenai kandidat Gubernur BI di Jakarta, Senin. Menurut dia, BI harus dipimpin figur yang bisa diterima oleh para pelaku pasar yang mana sejumlah nama yang layak dari internal yakni, Deputi Gubernur Senior BI, Miranda Swaray Goeltom dan dua Deputi Gubernur lainnya yakni Hartadi Sarwono dan Muliaman D Hadad. Sedangkan Wakil Ketua Fraksi PAN-DPR, Rizal Djalil, mengatakan dua nama yang dikirim Presiden sangat tidak kredibel dan pengalamannya belum teruji, apalagi, dua calon yang diusulkan sangat tidak berimbang dan kalau dilanjutkan sudah pasti Agus Martowardojo yang jadi. "Kami akan minta nama tambahan yang berpengalaman, memiliki jaringan internasional yang luas dan diterima pasar," kata Rizal. Fraksi lain yang kurang setuju dengan calon yang diusulkan Presiden yakni Fraksi Partai Golkar (F-PG), yang mengancam akan mengembalikan kepada Presiden bila dua calon Gubernur BI yang diajukan ke DPR itu karena dinilai tidak layak memimpin bank sentral. Sementara Wakil Ketua Komisi XI DPR dari PPP, Endin AJ Soefihara, berpendapat kedua calon memiliki kans yang sama, tetapi akan kehilangan peluangnya kalau tidak memiliki kemampuan menjaga stabilitas moneter, sistem pembayaran, mempertahankan independensi bank sentral serta tidak memiliki pergaulan yang luas dengan pengelola moneter internasional. "Kendati Gubernur BI diusulkan Presiden, dia harus tetap menjaga independensinya," katanya. Sementara itu anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Vera Febyanti mengatakan, Presiden tentu punya pertimbangan sendiri mengajukan kedua calon tersebut, namu demikian kalau mayoritas fraksi menolak, tentu mekanismenya meminta nama baru ke Presiden.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008