Jakarta (ANTARA News) - Sentimen negatif dari melemahnya saham di mayoritas bursa kawasan regional telah menggiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah tipis pada Senin.IHSG BEI ditutup turun 3,489 poin (0,13 persen) menjadi 2.684,702, sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, terkikis 2,087 poin (0,36 persen) ke level 581,135.Analis Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan mengatakan, turunnya indeks masih dipengaruhi oleh bursa regional. "Tema pasar masih regional, terutama bursa Hongkong yang ditutup turun akibat ketakutan inflasi di China," ungkapnya. Selain itu, melemahnya bursa regional akibat masih dibayang-bayangi oleh kondisi perekonomian AS yang masih rentan terhadap perlambatan ekonomi. Kondisi tersebut membuat beberapa bursa di kawasan Asia turun, seperti bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng ditutup anjlok 389,17 poin (1,61 persen) menjadi 23.759,25 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times melemah 13,26 poin (0,43 persen) ke level 3.075,41. Sentimen negatif dari bursa regional inilah yang membuat pasar saham Indonesia mengalami tekanan, apalagi dari dalam negeri masih minim berita yang bisa menggerakkan pasar, jelasnya. "Sebenarnya pasar diawali pergerakan positif karena didorong oleh saham sektor komoditas perkebunan dan pertambangan karena masih menguatnya harga komoditasnya, tetapi pasar tidak kuat sehingga pasar turun" tambahnya. Pergerakan saham pada Senin ini cenderung seimbang, dimana efek yang naik sebanyak 89, yang turun 92, sedangkan 58 stagnan dan 214 tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin melemahnya beberapa saham unggulan, seperti saham Aneka Tambang yang turun Rp125 menjadi Rp3.975, Telkom melemah Rp50 ke Rp9.950, Bakrie Brothers terkikis Rp5 ke posisi Rp360, United Tractors tergerus Rp350 ke posisi Rp13.100, Bank Mandiri turun Rp50 ke harga Rp1.320 dan Perusahaan Gas Negara melemah Rp250 menjadi Rp12.500. Volume perdagangan Senin ini mencapai 2,678 miliar saham dengan nilai Rp4,326 triliun dari 53.874 kali transaksi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008