Kediri (ANTARA News) - Stadion Brawijaya Kediri, Jawa Timur, nyaris terbakar lagi setelah sebuah kompor di kedai makan "Wong Solo" meledak, Senin.Peristiwa itu tak hanya membuat sejumlah karyawan restoran penjaja ayam bakar itu kalang-kabut, tapi juga meresahkan sejumlah pemilik ruko yang berada di seputar Stadion Brawijaya.Menurut penuturan Arif, salah satu petugas bagian dapur, bahwa peristiwa itu terjadi saat dirinya hendak membersihkan tutup tabung gas elpiji. "Saat hendak saya buka, tiba-tiba ada percikan api, segera saja saya lari sebelum tabung gas itu meledak," katanya. Beberapa saat kemudian, bagian dapur yang berada persis di bawah tribun sebelah tenggara Stadion Brawijaya itu dilalap si jago merah. Sebagian karyawan mencoba memadamkan api yang mulai menjilat-jilat atap dapur itu dengan menggunakan karung goni basah. Sementara sebagian lainnya, menyelamatkan beberapa barang yang ada di kedai makan milik pengusaha asal Solo, Jawa Tengah dan salah satu Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Nahdlatul Ummah (PKNU), KH Anwar Iskandar itu. Namun api tetap saja tak bisa dijinakkan, sehingga mereka terpaksa mendatangkan dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkot Kediri dan PT Gudang Garam. Sementara itu penanggung jawab kedai Wong Solo di Ruko Stadion Brawijaya, Alamsyah Laili Aziz menyatakan, pihaknya belum bisa menghitung nilai kerugian akibat insiden itu. "Yang jelas hari ini kami tidak bisa beraktivitas," katanya. Hingga berita ini diturunkan sejumlah karyawan Wong Solo masih menata barang-barang yang sebelumnya berserakan itu. Sementara Kepala Polsekta Kediri, AKP Harry Mujiarso, menyatakan, sampai sekarang pihaknya masih menyelidiki sebab-sebab kebakaran di Wong Solo. Sebelumnya Stadion Brawijaya dilalap si jago merah setelah pendukung fanatik Arema Malang atau Aremania mengamuk karena tim kesayangannya dikerjai wasit saat melawan Persiwa Wamena di ajang Babak Delapan Besar Ligina XIII/2007 pada 16 Januari 2008 lalu. Sedang kebakaran yang terjadi di Wong Solo merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya kebakaran yang berasal dari dapur itu juga terjadi pada bulan Ramadhan lalu.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008