Singapura (ANTARA News) - Berkat pengaruh kuat dua negara yang menjadi kekuatan ekonomi baru Asia, China dan India, kemungkinan Asia tak akan terkena dampak negatif dan mengalami sejumlah kondisi yang tidak menguntungkan seandainya Amerika Serikat terkena resesi," kata Menteri Senior Lee Kuan Yew, Senin malam.
"Saya yakin dan percaya kali ini akan menjadi kali pertama pada saat ekonomi AS terkena "flu" dan kita (ngara-negara Asia) tidak akan ketularan "influenza" -- begitulah perkiraan dan harapan saya," kata mantan perdana menteri negara kota itu pada acara dialog menjelang diselenggarakannya pameran dirgantara di Singapura.
Angka pertumbuhan ekonomi China dan India tidak akan berada di bawah 8,9 persen hingga 10 persen, kata Lee, seperti dikutip DPA.
Sementara 40 persen dari perdagangan antar negara-negara Asia berkaitan erat dengan AS, jadi seandainya AS mengurangi impornya hingga 50 persen, Asia tak akan mengalami kondisi yang sangat buruk dan berat.
Mengangkat topik industri penerbangan, Lee merasa yakin Asia akan terus mengalami perkembangan yang pesat dalam bidang yang satu ini.
Dengan adanya sejumlah bandara baru di sejumlah kota dan kini orang lebih banyak bepergian lewat udara, Lee memprediksi pertumbuhan yang luar biasa di bidang industri penerbangan Asia dalam waktu sepuluh hingga 20 tahun ke depan akan melebihi belahan bumi manapun.
Lee lebih skeptis memandang masalah liberalisasi yang dikatakan sebagian orang sedang bergerak maju.
Negara-negara yang kurang berhasil tentu menginginkan perusahaan penerbangan yang membawa bendera negara mereka menjadi kuat terlebih dahulu, sebelum mereka mempersilakan pihak luar ikut serta masuk wilayah mereka.
Berbicara masalah kemajuan, Lee menegaskan menjelang Desember negara-negara Asia Tenggara akan menghapuskan semua tata tewrtib penerbangan antara kota-kota di kawasan itu.
Negara-negara yang tergabung ASEAN antara lain Brunei, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Pameran kedirgantaraan Singapura akan beralngsung selama enem hari. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008