Cirebon (ANTARA News) - Sebuah kapal tongkang HI-22 yang hilang di Laut Jawa sejak Rabu minggu lalu (13/2), hingga Senin belum ditemukan dan buruknya cuaca membuat pencarian dengan helikopter menemui banyak hambatan.
"Pencarian paling efektif menggunakan helikopter, namun sampai saat ini belum bisa beroperasi karena cuaca buruk," kata Danlanal Cirebon Letkol Laut (P) Denih Hendrata kepada wartawan di Markas Lanal Cirebon, Senin siang.
Ia menjelaskan, pencarian dengan kapal laut mempunyai daya jangkau dan daya pandang yang berbatas, apalagi di tengah gelombang laut yang masih tinggi.
"Radar yang ada di kapal patroli juga hanya menjangkau wilayah sampai 7 mil atau 15 kilometer, apalagi data visual hasil radar sangat terbatas," katanya.
Ia memperkirakan, dengan kecepatan angin 30 - 45 knot maka laju tongkang itu hanya 2-3 mil perjam mengikuti arus laut yang mengarah ke Timur sehingga selama lima hari atau 120 jam maka jika tidak ada hambatan, tongkang sudah menjauh 240 kilometer ke arah Timur dari Pantai Pamanukan Subang.
"Namun bisa jadi tongkang terseret ke pinggir pantai dan kandas," katanya.
Sementara kemungkinan, tongkang tenggelam dianggap sangat kecil kecuali ada kebocoran di tongkang itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Tongkang H-11 yang mengangkut sekitar 1.550 ton pasir kuarsa putih hilang di Laut Jawa, setelah mengalami putus tali dari Kapal Tugboat Hosana Imanuel (HI)-12 di perairan Pamanukan Subang, Rabu (13/2) lalu sekitar pukul 17.30 WIB.
Tugboat HI 12 itu sedang dalam perjalanan membawa dua tongkang yaitu Tongkang Krisna-21 dan HI-22 dengan total muatan 3.660 ton dari Pelabuhan Bitung ke Tanjung Priok, namun di sekitar 30 mil dari Pantai Pamanukan, diterjang gelombang besar dan angin kencang.
Tali yang menarik tongkang itu putus sehingga kedua tongkang terseret arus laut ke arah Timur. Tugboat HI 12 yang dinahkodai Elvis Sikome kemudian mengejar dan berhasil menyelamatkan Tongkang Krisna-21, namun kesulitan untuk mengejar Tongkang HI-22 yang terus terbawa arus.
Posisi saat lepasnya kedua tongkang terjadi di 05 derajat.48`.437" Lintang Selatan dan 107 derajat, 59`.460" Bujur Timur.
Danlanal menghimbau kepada kapal niaga atau kapal ikan yang menemukan posisi kapal tongkang HI-22 diharapkan bisa melaporkan kepada Pos Angkatan Laut terdekat atau mengontak 0231-245762 atau 245763.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008