Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM-UI), Chatib Basri, mengatakan siapa pun yang nanti menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) harus memiliki kemampuan dan bersih. "Saya rasa keduanya cukup bagus. Mereka memiliki materi yang cukup bagus terkait dengan perbankan," kata Chatib Basri kepada ANTARA, di Jakarta, Minggu. Dikatakannya, Agus Martowardojo sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) merupakan seorang bankir yang selama ini dapat dilihat performanya cukup bagus, sedangkan Raden Pardede sebagai Wakil Dirut PT PPA dinilai memiliki pemahaman yang baik untuk masalah moneter. Siapa pun nanti yang akan terpilih dalam jangka pendek harus dapat fokus untuk mengatasi masalah ekonomi yang muncul seperti efek dari `subprime mortgage`, stabilisasi inflasi, masalah-masalah makro, serta isu-isu ekonomi penting lainnya, tuturnya. Walau bagaimana pun, katanya, dua nama calon gubernur BI sudah disampaikan Presiden, masalah apakah calon harus berasal dari intern BI atau dari luar BI itu sudah tidak penting. Yang terpenting adalah calon yang terpilih benar-benar harus kapabel dan bersih. "Semua tinggal diserahkan pada DPR. DPR harus bisa melihat mana yang benar-benar memiliki kapabelitas dan bersih," ujar dia. Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan calon gubernur Bank Indonesia (BI) tidak harus berasal dari orang dalam bank sentral. "Sejak jaman dulu tidak semua gubernur BI itu berasal dari internal. Ada Radius Prawiro, Arifin Siregar, yang saat itu hanya sebagai mantan menteri. Jadi tidak ada aturan bahwa gubernur harus dari internal BI," katanya di Bandara Internasional Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Minggu. Ia mengatakan, dua calon gubernur BI yang diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan calon yang dinilai mampu untuk menjabat sebagai pimpinan bank sentral tersebut. (*)
Copyright © ANTARA 2008