Jenewa (ANTARA) - Puluhan ribu warga sipil ditahan dalam kondisi "yang tidak manusiawi dan menyedihkan" di berbagai kamp SDF --nama yang digunakan oleh kelompok PKK/YPG-- di Suriah sehingga mengakibatkan tewasnya 240 anak kecil.

Paulo Sergio Pinheiro, Ketua Komisi Internasional Independen PBB mengenai Penyelidikan di Suriah, mengatakan tantangan terkait pengungsi mencapai puluhan ribu warga sipil akibat pertempuran baru-baru ini untuk merebut kembali daerah kantong yang dikuasai Da'esh di Suriah Timur.

"Mereka berada di kamp sementara dan menghadapi kondisi yang tidak manusiawi serta menyedihkan dalam hal tempat berteduh, kesehatan dan kebersihan --banyak dari mereka ditahan di tahanan de facto oleh Pasukan Demokratis Suriah (SDF)," kata Pinheiro kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa pada Selasa (2/7).

"Ini telah mengakibatkan kematian, yang sebenarnya bisa dicegah, sebanyak 240 anak sejauh ini, terutama akibat kekurangan bantuan kemanusiaan dan medis yang memadai di lokasi," kata Pinheiro.

Ia menerangkan bahwa kamp Al-Hol di bagian timur-laut Hasakah, yang mulanya dibangun untuk menampung sebanyak 10.000 pengungsi di dalam negeri, menampung 73.000 orang.

Ia menambahkan bahwa kebanyakan orang yang berada di kamp tersebut adalah perempuan dan anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun.

"Keadaan 3.500 anak di kamp Al-Hol sangat memprihatinkan. Anak-anak sangat memerlukan rehabilitasi psikologi-sosial menyeluruh," kata Pinheiro.

Keterangan itu dikeluarkan cuma beberapa hari setelah PBB menandatangani kesepakatan yang kontroversial dengan anggota PKK/YPG bahwa kelompok tersebut setuju menghentikan penggunaan anak-anak sebagai tentara. Banyak pengkritik mengatakan kesepakatan itu sesungguhnya adalah upaya jalan-belakang untuk memberi kelompok teror tersebut keabsahan sementara perang di Suriah mendekati akhir.

Kelompok PKK/YPG menggunakan singkatan SDF sebagai kedok untuk menerima dukungan AS. Kelompok itu telah menduduki 28 persen wilayah Suriah.

Dalam lebih dari 30 tahun aksi teror melawan Turki, PKK --yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa-- terlibat dalam gerakan yang menyebabkan kematian pada lebih dari 40.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak. YPG adalah cabang PKK di Suriah.

Sumber: Anadolu Agency
​​​​​​
Baca juga: Turki seru Prancis kaji pendiriannya mengenai PYD/YPG

Baca juga: Warga Catalonia yang dilatih oleh YPG/PKK ancam serang Spanyol

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019