Surabaya (ANTARA News) - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Adhyaksa Dault menghimbau Nurdin Halid untuk berjiwa besar mundur dari posisinya sebagai ketua umum PSSI, demi kebaikan persepakbolaan nasional ke depan. Pernyataan itu disampaikan Menegpora kepada wartawan usai menghadiri acara Liga Djarum Fair Play Award di Surabaya, Minggu malam, menanggapi keluarnya surat dari organisasi sepakbola dunia (FIFA). "Surat dari FIFA sudah jelas meminta PSSI untuk melakukan pemilihan ketua umum yang baru. Sudah saatnya Nurdin Halid harus memikirkan secara keseluruhan organisasi sepak bola kita," katanya. Adhyaksa Dault mengatakan, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan pengurus PSSI pada Rabu (20/2), untuk membicarakan surat dari FIFA tersebut. "Kita tidak membicarakan figur perseorangan, tapi bagaimana mekanisme di PSSI. Yang paling penting adalah pergantian ketua umum juga," katanya. Ia menambahkan kalau PSSI tidak menindaklanjuti surat dari FIFA, dikhawatirkan bisa membahayakan persepakbolaan nasional. "Saya akan minta PSSI untuk memikirkan yang terbaik bagi bangsa ini. Dan sekali lagi saya akan menghimbau Nurdin Halid untuk mengundurkan diri karena surat dari FIFA jelas harus ada pemilihan baru. Artinya, pengurus dan ketuanya juga baru," tambahnya. Selain itu, lanjut Menegpora, ada desakan dari masyarakat untuk pergantian ketua umum PSSI, setelah Nurdin Halid ditahan karena tersangkut kasus hukum. Adhyaksa mengakui kalau pemerintah memang tidak boleh ikut campur dalam organisasi PSSI. "Tapi pemerintah punya undang-undang dan peraturan pemerintah serta surat dari FIFA juga jelas. Kita akan luruskan semuanya," tegasnya. Sementara itu, dalam acara Liga Djarum Fair Play Award yang diselenggarakan Jawa Pos Grup, Rahmad Darmawan terpilih sebagai pelatih ter-fair play, sementara dari pemain terpilih Aliyuddin (Persija). Untuk wasit fair play, terpilih Purwanto (Kediri) dan juara Liga dan Copa Indonesia 2007 Sriwijaya terpilih sebagai tim fair play. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008