Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani mengatakan calon Gubernur Bank Indonesia harus profesional, memiliki integritas, dan bebas dari praktik politik uang."Jadi tidak masalah apakah calon Gubernur BI dari orang dalam atau luar. Yang penting profesional, berintegritas, dan bebas dari `money politic`," katanya, di Jakarta, Minggu.Selain profesional, memiliki integritas dan bebas money politic, calon Gubernur BI harus figur yang dapat menyelesaikan persoalan BI ke depan, diantaranya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. "Diharapkan Gubernur BI mendatang dapat berkoordinasi dengan pemerintah berkaitan diantaranya kebijakan fiskal," ujarnya. Sebelumnya, Aviliani mengatakan calon yang diajukan harus mempunyai kemampuan melakukan perubahan dan terobosan di dalam kebijakan moneter, oleh karena itu dia harus seorang ahli moneter, tidak hanya mereka yang bisa mengurusi masalah suku bunga dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Kriteria tersebut sangat penting karena BI memerlukan perubahan dengan figur yang cocok untuk memimpin. Ketika diminta menyebut nama, Aviliani mengungkapkan dua orang yaitu Muliaman Hadad dan Iman Sugema, Direktur InterCafe, lembaga penelitian ekonomi kerjasama Institut Pertanian Bogor dengan Adelaide University Australia. Kedua figur tersebut, dinilai sangat pintar dan ahli di bidang moneter, banyak menyumbangkan pemikiran terhadap kebijakan yang dikeluarkan BI, selain itu juga memiliki pemikiran-pemikiran yang baru yang bisa diharapkan sebagai terobosan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008