Semarang (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di DPR, Tjahjo Kumolo, menolak dua nama calon Gubernur Bank Indonesia yang diusulkan Presiden dan meminta pemerintah menambah jumlah nama yang diusulkan kepada DPR. "PDIP kecewa. Seharusnya calon yang diusulkan benar-benar punya integritas, menguasai masalah moneter dan devisa untuk menjaga citra BI sebagai bank sentral," katanya, seusai pembukaan Rakor Badan Pemenangan Pemilu PDIP Jateng, di Semarang, Minggu. Menurut dia, kedua nama usulan pemerintah, yakni Direktur Utama Bank Mandiri Tbk. Agus Martowardojo dan Wakil Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset Raden Pardede, memang berpengalaman di perbankan dan keuangan, namun cenderung bergerak di sektor mikro. "Jangan sampai nantinya bank sentral (BI) hanya trading. BI harus bisa mengatur sektor riil, memberi stimulus perbankan, dan mendorong sektor moneter," katanya. Karena itu, kata Tjahjo, PDIP meminta Ketua DPR agar mengusulkan kepada pemerintah untuk menambah jumlah calon Gubernur BI. Ia menduga pemerintah sebenarnya sudah punya calon kuat dari dua nama itu, sedangkan satu calon lagi hanya sekadar tambah nama. Tetapi Tjahjo mengatakan pihaknya tidak memiliki usulan nama-nama yang ingin disampaikan kepada pemerintah. Menurut dia, cukup banyak figur muda, baik di dalam BI maupun di luar BI, yang mampu menjadi Gubernur BI, menggantikan Burhanudin Abdullah yang tidak mau dicalonkan lagi. Menurut dia, pemerintah setidaknya mengusulkan tiga atau empat nama calon Gubernur BI, agar PDIP memiliki pilihan lebih banyak. (*)
Copyright © ANTARA 2008