Lalulintas udara dan kereta api terganggu, dan para pejabat menutup sekolah-sekolah dan kantor-kantor akibat hujan deras.
Pasar-pasar keuangan tetap buka di kota yang berpenduduk 18 juta itu yang berpotensi sebagai pesaing Kota Shanghai di China. Namun prasarana di Mumbai belum memadai seperti di banyak kota lain India.
Tiap musim hujan yang berlangsung sejak Juni hingga September, India mengalami insiden-insiden fatal seperti gedung dan dinding roboh sementara curah hujan melemahkan dasar struktur bangunan-bangunan yang rentan.
Hujan deras menyebabkan sebuah dinding merobohkan gubuk-gubuk yang dibangun di lereng bukit di Malad, kawasan pinggiran Mumbai Barat, kata seorang pejabat pemadam kebakaran, Peristiwa itu menewaskan 21 orang.
Tiga orang tewas ketika dinding sekolah roboh di Kota Kalyan, 42 km sebelah utara Mumbai.
Di Kota Pune, dekat Mumbai, enam orang meninggal akibat dinding roboh pada Selasa, kata seorang pejabat pemadam kebakaran, setelah insiden serupa pada Sabtu membunuh 15 orang.
Para pejabat ingin mengubah Mumbai menjadi pusat finansial tetapi banyak bagian dari kota itu yang memiliki keterbatasan prasarana masih harus berjuang untuk mengatasi musim hujan tahunan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Hujan lebat di Mumbai, India, akibatkan tembok ambruk, 13 tewas
Baca juga: Satu orang tewas akibat bangunan ambruk di Mumbai
Baca juga: 21 orang tewas akibat hujan badai di India
Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019