Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan depan diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif, namun peluang naik tetap masih ada.
Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, di Jakarta, akhir pekan ini, mengatakan melihat kondisi perekonomian global yang belum stabil, pergerakan indeks pada pekan depan masih cenderung fluktuatif (naik-turun), namun peluang untuk menguat masih ada.
Kenaikan ditopang beberapa saham unggulan dari sektor perkebunan, pertambangan, perbankan dan otomotif yang diprediksi memiliki laporan kinerja keuangan 2007 yang bagus, katanya.
"Kondisi harga di pasar internasional yang tinggi merupakan faktor utama komoditi perkebunan, terutama berbasis minyak kelapa sawit (CPO) dan pertambangan masih banyak diambil posisi beli. Hal ini akan menjadi penopang indeks BEI pada pekan depan," katanya.
Selain itu sektor perbankan dan otomotif akan diminati beli terdorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-rate) yang saat ini masih 8,0 persen menyusul penurunan suku bunga The Fed AS beberapa waktu lalu agar tidak terjadi selsisih yang sangat lebar.
"Apalagi The Fed diperkirakan akan kembali menurunkan suku bunganya, jadi ruangnya sangat lebar," jelasnya.
Menurut dia, dengan kondisi tersebut pergerakan indeks BEI bisa melanjutkan kenaikannya mendekati level 2.700 kembali.
Namun demikian, kata Krisna, kekhawatiran akan perekonomian AS yang dilanda perlambatan pertumbuhan ekonomi dan berpotensi kearah resesi masih menjadi pertimbangan para pelaku pasar saham global untuk tetap bertindak hati-hati.
Ia mengatakan, pelaku pasar juga mengamati laju bursa Wall Street AS dan regional sebagai pertimbangan melakukan posisi beli atau jual pada pekan depan.
Pada penutupan pekan ini, IHSG BEI berada di level 2.688,191 atau mengalami kenaikan sebesar 49,104 poin atau 1,86 persen dibanding penutupan pekan sebelumnya (6/2) di posisi 2.639,087.
Sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, juga menguat 12,809 poin atau 2,24 persen untuk berada di posisi 583,222 dibanding penutupan 6 Februari lalu di 570,413.
Pergerakan indeks BEI pada pekan ini juga bergejolak akibat sentimen global yang masih bermuara pada kekhawatiran resesi perekonomian AS.
Namun munculnya berita dari dalam negeri seperti, berita Antam (ANTM) yang membeli Freeport dan kenaikan rating Indonesia menjadi "BB" serta ditutup dengan angka PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 6,32 persen telah mendorong indeks untuk bergerak positif kembali. (*)
Copyright © ANTARA 2008