perlu diingat bahwa yang ikut olimpiade internasional itu juga banyak anak-anak dari daerah
Manado (ANTARA) - Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Ditjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Purwadi mengatakan pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) bertujuan melakukan pemerataan kualitas pendidikan.
"OSN itu tidak hanya mencari anak-anak yang berprestasi tetapi juga bertujuan melakukan pemerataan pendidikan," ujar Purwadi di Manado, Sulawesi Utara, Rabu.
Pelaksanaan OSN XVIIII berlangsung di Manado pada 30 Juni – 6 Juli 2019. Olimpiade itu mempertandingkan sembilan mata pelajaran yakni Matematika, Fisika, Kimia, Informatika atau Komputer, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan Bidang Geografi. OSN 2019 diikuti sebanyak 685 sekolah dari seluruh Tanah Air.
Purwadi menambahkan seleksi dilakukan dari tingkat sekolah, kabupaten, provinsi, dan nasional.
"Jika siswa itu juara pada tingkat sekolah saja sudah kebanggaan luar biasa, apalagi jika siswa itu juara tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional, maka akan mengangkat derajat sekolah," katanya.
Menurut dia, OSN harus dilakukan secara masif dengan melibatkan seluruh sekolah, baik sekolah bagus dan juga sekolah biasa.
Purwadi menyebutkan anak-anak brilian tidak hanya dari sekolah bagus saja, tetapi juga banyak dari sekolah biasa saja sehingga semua sekolah harus diberikan kesempatan yang sama untuk mengikuti OSN.
Dengan cara seperti itu, maka sekolah akan berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Gurunya akan merasa bertanggung jawab menjadikan anak-anaknya juara.
"Gurunya juga akan bangga, jika anaknya atau siswanya juara tingkat kabupaten, provinsi kemudian nasional. Juga perlu diingat bahwa yang ikut olimpiade internasional itu juga banyak anak-anak dari daerah."
Purwadi menyebut sekolah bagus banyak, tapi belum tentu siswanya bermutu. Dia menambahkan OSN ini dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan ditambah lagi dengan sistem zonasi yang membantu memeratakan kualitas pendidikan.
"Hal ini akan kita benahi, nanti ada redistribusi guru. Terutama sekolah negeri. Guru di sekolah bagus dipindah ke sekolah biasa, sehingga sekolah biasa juga akan jadi bagus. Sehingga kualitasnya setara."
Pemerataan itu dilakukan secara bertahap dan tidak bisa terjadi dalam waktu satu atau dua tahun, melainkan paling tidak lima tahun. Untuk itu, masyarakat diminta untuk mendukung kebijakan zonasi itu karena bertujuan melakukan pemerataan pendidikan di Tanah Air.
Baca juga: Kemendikbud berharap tak hanya siswa dari Pulau Jawa juara OSN
Baca juga: OSN ajang cetak calon ilmuwan kelas dunia, sebut Kemendikbud
Baca juga: 685 siswa SMA bersaing ketat dalam OSN Manado 2019
Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019