Bogor (ANTARA) - Memiliki kaus jersey klub sepakbola idola merupakan kebanggaan bagi seorang suporter. Apalagi yang dimiliki itu merupakan kaus produk asli alias bukan jersey tiruan atau dikenal dengan istilah "KW" maupun "grade ori".
Bagi sebagian suporter tim sepakbola, kebanggaan itu semakin berlipat ketika berkesempatan memiliki kaus jersey bekas pemain klub sepakbola idolanya atau juga disebut dengan jersey "match worn" (MW) .
"Sebenarnya saya sudah mulai koleksi jersey 'original' sejak 2009. Ternyata ketika pertama saya mulai memiliki jersey MW dari pemain klub kebanggaan saya, Persib Bandung, rasanya begitu berbeda dan bangga banget," kata salah satu kolektor Jersey MW, Ichsan Adnan di Bogor, Selasa.
Sejak jersey bekas pemain Persib idolanya Dias Angga Putra, Ichsan mengatakan, hasratnya untuk menambah koleksi jersey MW semakin bertambah.
"Tak hanya jersey MW dari Persib, saya juga akhirnya mengoleksi jersey MW dari klub lain baik dari Indonesia maupun negara lain, termasuk Tim Nasional Indonesia," kata dia.
Ichsan mengatakan cara dia mendapatkan koleksi jersey MW-nya beraneka ragam, dari mendapatkan secara langsung usai pertandingan di stadion, bertukar dengan teman, hingga membelinya di situs belanja "online".
Yang terjauh, kata dia, adalah Jersey MW dari klub Jerman VFL Bochum dan Borussia Dortmund, klub Spanyol Valencia, dan klub Inggris Everton.
"Untuk jersey MW klub luar negeri saya dapatkan melalui 'marketplace' eBay," kata kolektor yang kini telah memiliki 60 Jersey MW itu.
Setiap jersey MW yang Ichsan miliki memiliki kisah tersendiri.
"Misalnya jersey klub PPSM Magelang bekas mantan striker Timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto," kata Ichsan. Saat dia dapatkan di situs lelang, harganya hanya mencapai Rp170.000 saja.
Ternyata, lanjut Ichsan, jersey tersebut termasuk langka dan harganya kini bisa mencapai berkali lipat dari harga yang didapatkan di situs lelang.
Senada dengan itu, seorang penggiat hobi koleksi jersey MW lainnya, Bani Maryanto mengatakan setiap jersey MW yang dia koleksi memiliki kisah tersendiri.
"Apalagi jersey yang disediakan untuk pemain klub-klub peserta Liga Indonesia sangat terbatas atau tidak setiap pertandingan selalu disediakan baru," kata dia.
Menurut Bani, kondisi itu menyebabkan pemain-pemain di Liga Indonesia sulit dimintai jersey milik mereka setelah pertandingan karena akan kembali digunakan untuk pertandingan selanjutnya.
"Momen yang paling potensial agar pemain bersedia untuk membagikan kaus jerseynya, salah satunya adalah saat pertandingan terakhir pada musim liga kompetisi," kata dia.
investasi
Bani bercerita awalnya dia hanya mengumpulkan jersey-jersey bekas pemain klub kebanggaannya saja, PSIS Semarang.
"Namun, lambat laun saya juga berkesempatan untuk mendapatkan jersey dari klub-klub Liga Indonesia selain PSIS dan tim nasional," kata pria pemilik 100 jersey MW itu.
Apalagi, lanjut Bani, setelah dia sadar bahwa mengoleksi jersey itu sama saja berinvestasi. Setelah sadar akan hal itu, Bani memutuskan untuk lebih menyeriusi hobi mengoleksi jersey MW ini.
"Untuk beberapa jersey MW, terutama milik pemain terkenal, dan termasuk edisi langka, nilainya bisa berkali lipat dari harga yang dibeli awal seiring bertambahnya usia Jersey itu," kata kolektor yang tergabung dalam Komunitas Jersey Semarang.
Bani mencontohkan salah satu jersey bekas pemain Timnas Indonesia dia dapatkan dengan harga Rp1,7 juta. Dia berhasil menjualnya dengan harga lebih dari tiga kali lipat setelah ada kolektor lain yang menawarnya.
"Harga jersey MW sangat subyektif, bagi sebagian orang bahkan menganggapnya sebagai benda seni yang bernilai tinggi," kata Bani.
Agar nilainya tetap terjaga tinggi, Bani mengatakan, perlu dilakukan perawatan khusus pada jersey-jersey MW koleksinya.
"Selain menjaga temperatur ruang penyimpanan untuk tidak lembab, saya juga melakukan penjemuran jersey-jersey MW koleksi saya sebanyak sekali dalam sebulan," kata dia.
Menurutnya, langkah itu untuk mencegah koleksinya tidak mengalami jamuran.
Tentang iklim hobi koleksi jersey MW, Bani mengatakan, jumlah penggiatnya semakin banyak. Bagi Bani kondisi tersebut malah menjadi tantangan tersendiri karena persaingan dalam mendapatkan jersey MW lebih ketat.
"Saya berharap suatu saat hobi saya ini berkembang menjadi museum tentang PSIS Semarang," kata Bani.
Baca juga: Persiraja targetkan Rp1 miliar dari penjualan jersey
Baca juga: Berburu Jersey Asian Games 2018 di Pasar Tanah Abang
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019