Ambon (ANTARA News) - Ketua Dewan pembina Pemuda Maluku Bersatua (PMB), Jenderal TNI (Purnawirawan) Wismoyo Arismunandar, menegaskan bahwa pemuda Maluku sangat cemerlang untuk menentukan sikapnya, terutama melakukan langkah perubahan terhadap nama organisasi itu. "Keputusan untuk mengganti nama organisasi dari PMB menjadi Pemuda Maluku Indonesia Bersatu adalah sebuah langkah brilian dan sangat strategis, terutama memperkuat komitmen pemuda Maluku untuk tetap berada dalam bingkai NKRI," kata Wismoyo pada Pembukaan Musyawarah Besar (Mubes) KHusus PMB, di Ambon, Jumat. Seorang pemimpin, menurut mantan Komandan Kodam VIII Trikora yang pernah berkedudukan di Ambon itu, harus berani mengambil keputusan untuk melakukan perubahan besar dalam tubuh organisasi yang dipimpinnya demi kemajuan di masa mendatang. Kehadiran PMB yang lahir 25 Mei 2006 lalu itu, menurut dia, merupakan sebuah paguyuban yang mampu menaungi seluruh kepentingan potensi pemuda Maluku yang ada di tanah air, harus mengambil peran penting melakukan perubahan terhadap martabat orang Maluku. PMB harus mampu menjadi pelopor dan pemersatu bangsa, ujar Wismoyo, yang diberi gelar "Kapitan" (Panglima Perang) oleh masyarakat Maluku saat masih menjadi sebagai Panglima Daerah Komando Militer (Pangdam) VIII Trikota. Alasannya, menurut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) itu, karena Maluku mencatat sejarah sebagai salah satu dari delapan provinsi pencetus berdirinya NKRI. "Oleh karenanya PMB dan seluruh orang Maluku harus mampu melakukan pembaharuan dan perubahan terhadap perjalanan bangsa Indonesia di masa mendatang," katanya. Wismoyo juga menyampaikan hal penting yang harus dipegang teguh seluruh komponen PMB, agar organisasi itu mandiri dan kuat, yakni disiplin harus menjadi nafas, agar organisasi ini tidak hancur, memiliki jiwa karsa, serta berlomba-lomba meningkatkan kualitas diri, sehingga mampu bersaing dengan pemuda-pemuda dari daerah lainnya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008