Tahap pertama tahun ini akan dibebaskan lahan seluas 90 hektare
Ujoh Bilang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, sebuah daerah otonomi baru yang berbatasan dengan Serawak, Malaysia, menargetkan bisa membangun bandar udara (bandara) di ibu kota kabupaten yakni di Ujoh Bilang tahun 2021.
"Hingga saat ini prosesnya terus berjalan yang salah satunya adalah pembebasan lahan. Jika semua proses ini berjalan lancar, maka target mulai pembangunan bandara di tahun 2021 bisa terwujud," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mahulu Toni Imang di Ujoh Bilang, Selasa.
Didampingi Kabid Perhubungan Udara, Ferry A Marpaung, Toni melanjutkan bahwa dari 20 tahapan yang harus dilalui untuk membangun sebuah bandara, saat ini tim sudah berada di tahap ke-16, yakni melakukan survei dan evaluasi izin pembangunan.
Ia menuturkan bahwa 15 proses yang sudah berhasil dijalani itu adalah prastudi kelayakan (studi pendahuluan), studi kelayakan, studi rencana induk bandara, rekomendasi bupati, surat ketersediaan lahan dari bupati.
Kemudian surat penegasan rencana pembiayaan, rekomendasi gubernur, permohonan penetapan lokasi bandara, evaluasi permohonan penetapan lokasi bandara, penetapan lokasi bandara oleh menteri.
Dilanjutkan dengan studi rancangan teknik terinci udara dan darat, legalitas rencana teknik terinci udara dan darat, studi analisa dampak lingkungan (Amdal), SK persetujuan Amdal dari Dinas Lingkungan Hidup, surat permohonan izin pembangunan, survei dan evaluasi izin pembangunan.
Sedangkan empat tahapan lain yang perlu dilengkapi adalah surat keputusan izin pembangunan, evaluasi hasil pembangunan dan penyiapan fasilitas bandara, sertifikat operasi bandara, dan harus mengantongi SK pengoperasian bandara.
"Jika 20 tahap tersebut semua sudah diperoleh, maka masih ada satu tahapan lagi yang harus kita ajukan, yakni pengajuan untuk mendapatkan sertifikat bandara," ucapnya.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini lahan yang sudah disiapkan dan masih dalam proses pembebasan adalah lahan di hilir Kampung Ujoh Bilang, yakni kawasan yang mengarah ke Kampung Long Melaham.
"Lahan yang dibutuhkan untuk membangun bandara seluas 835 x 3.000 meter, total lahannya seluas 250,5 hektare. Tahap pertama tahun ini akan dibebaskan seluas 90 hektare dan tahun depan ditindaklanjuti pembebasan tahap kedua seluas 160,5 hektare," kata dia lagi *
Baca juga: 80 persen pemilik lahan dukung pembangunan Bandara di Mahakam Ulu
Baca juga: Sebanyak 3.782 penumpang jajal Bandara Kertajati
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019