Bandung (ANTARA News) - Sebagai tanda solidaritas dan keprihatinan atas penahanan dua pegawai Bank Indonesia terkait penyaluran dana BLBI, sekitar 200 karyawan Kantor Bank Indonesia (BI) Cabang Bandung menggelar aksi tanda tangan di atas kain hitam, Jumat. Aksi itu untuk memberikan dukungan moral untuk mantan direktur hukum BI Oey Hoey Tiong dan Pimpinan BI Surabaya Rusli Simanjuntak yang saat ini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Kami menyesalkan penahanan kedua orang itu karena selama ini BI selalu memberikan data-data yang benar dan kooperatif dalam kasus itu," kata Ketua Ikatan Karyawan Bank Indonesian Cabang Bandung, Hernawan Sasongko. Selain melakukan aksi teken pada kain hitam, beberapa poster juga mewarnai aksi yang intinya meminta agar kasus itu tidak menjadi konsumsi politik. Hernawan menyebutkan, BI menghormati proses hukum yang sedang digulirkan dalam kasus itu, namun para karyawan BI Bandung meminta agar prosesnya tidak dipolitisir dan tidak ada intervensi dari pihak mana pun. "Kami minta penyidik tidak terintervensi oleh pihak mana pun," kata Hernawan seusai membubuhkan tanda tangan di bentangan kain hitam ukuran panjang tujuh meter dan lebar satu meter itu. Aksi penandantanganan kain hitam sebagai bentuk keprihatinan karyawan BI Cabang Bandung itu diawali oleh Pimpinan Bank BI Bandung, MD Sugianto, yang selanjutnya diikuti oleh para pejabat BI Bandung serta karyawan lainnya. Rencananya, kata Hernawan, bentangan kain hitam bertanda tangan karyawan BI Bandung itu akan dibentangkan di depan Kantor BI Bandung dan di Kantor Bank Indonesia di Jakarta. Seperti aksi unjuk rasa lainnya, aksi para karyawan berdasi itu juga diwarnai dengan yel-yel, Lagu Indonesia Raya, Padamu Negeri serta pernyataan keprihatinan atas penahanan terhadap rekan mereka.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008