"Kegiatan parade Kuda Sandelwood tetap digelar karena sudah menjadi event pariwisata tahunan di Pulau Sumba," kata Bupati Sumba Timur, Gedeon Mbiliyora kepada Antara, Selasa melalui telepon genggam, terkait kegiatan Parade Kuda Sandelwood.
Kegiatan Parade Kuda Sandelwood yang dipadukan dengan Festival Tenun Ikat yang akan dihadiri penenun se-NTT itu, digelar pertama kali pada tahun 2017, dan dihadiri Presiden Joko Widodo.
Tahun ini kata dia, akan menggelar Parade 1001 Ekor Kuda di Padang Savana Puru Kambera, dan finish di pantai Puru Kambera di Kecamatan Kanatang dengan jarak tempuh sekitar 2-3 km.
Sedangkan kegiatan Festival Tenun Ikat yang akan dihadiri para penenun akan bertempat di lapangan Pahlawan Kota Waingapu, di Kelurahan Hambala.
Ia mengatakan kuda-kuda yang ikut serta dalam parade akan dihias dengan berbagai pernak-pernik. Kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok. Selain itu, para joki juga diharuskan mengenakan pakaian adat.
Menurut dia, jumlah kuda pada parade kali ini tidak mencapai 1001 ekor kuda. Untuk kegiatan Parade tersebut kuda sebanyak 250 ekor sesuai dengan ketersediaan anggaran yang ada. Dengan kuda-kuda itu akan didatangkan dari Kecamatan Kota Waingapu, Kanatang, Haharu, Pandawai, dan Kambera.
"Kami siapkan kuda hanya sejumlah itu karena adanya devisit APBD II, kuda sebanyak 250 ekor ini murni dari anggaran APBD II, untuk sementara belum ada konfirmasi dari Propinsi NTT. Kami sebetulnya berharap kuda-kuda dari propinsi NTT seperti tahun sebelumnya dari pemkab menanggung sebanyak 501 ekor dan propinsi menanggung sebanyak 500 ekor," katanya.
Khusus untuk Festival tenun ikat akan dipersiapkan sekitar 200 orang peserta. Dengan pesertanya diambil dari Kecamatan Kambera dan Kecamatan Kanatang.
"Tapi tidak menutup kemungkinan jika dalam pendataan kurang peserta di dua kecamatan itu, kita akan tambahkan peserta dari Kecamatan lain seperti dari Pahuga Lodu dan Rindi," katanya menjelaskan.
Baca juga: Parade 1001 kuda sandelwood, atraksi wisata Pulau Sumba
Baca juga: Parade kuda sandelwood difokuskan di padang sabana
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019