Kota Solo sendiri memiliki potensi wisata yang cukup besar dengan didukung oleh infrastruktur yang memudahkan wisatawan mengakses Kota Solo.
Solo (ANTARA) - Gabungan Paguyuban Travel Agen Nusantara (Gapatara) menyatakan Kota Solo, Jawa Tengah, harus berbenah sejak dini untuk mengantisipasi kemacetan yang berdampak pada ketidaknyamanan wisatawan.
"Seperti di Yogyakarta, jalur-jalurnya sudah 'crowded', sudah banyak yang macet. Bahkan Gunungkidul saja baru mulai sepi pukul 22.00 WIB. Kondisi ini membuat wisatawan bosan," kata Ketua Gapatara Sunardi di Solo, Selasa.
Ia mengatakan dengan kondisi macet tersebut wisatawan sulit untuk mengunjungi banyak objek wisata dalam satu hari.
"Kalau targetnya tiga objek wisata, karena macet ini hanya dapat satu objek, itupun sampai malam. Oleh karena itu, sebelum itu terjadi di Solo maka bisa berbenah di situ," katanya.
Ia mengatakan Kota Solo sendiri memiliki potensi wisata yang cukup besar dengan didukung oleh infrastruktur yang memudahkan wisatawan mengakses Kota Solo.
"Salah satunya pintu tol. Khusus Soloraya jumlah pintu tolnya ada empat. Ini kan luar biasa," katanya.
Selanjutnya, dikatakannya, tinggal bagaimana pelaku wisata mengkomunikasikan dengan "stakeholder' untuk membangun Solo yang berbudaya.
"Menurut saya 'tagline' ini sangat bagus. Seharusnya yang bisa digarap juga wisata budayanya," katanya.
Ia berharap akan ada destinasi wisata baru dengan mengoptimalkan potensi lokal.
"Solo apa yang menarik, misalnya budaya di Solo dikolaborasikan jadi event malam. Kalau di Jogja kan ada Ramayana Balet. Di Solo bisa seperti wayang orang atau festival gamelan," katanya.
Baca juga: Solo Dapat Limpahan Wisatawan dari Jogja
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019