Kota tersebut, tempat pasar saham terbesar kedua di India dan markas perusahaan besar, telah dilanda hujan lebat sejak Sabtu malam (29/6) dan dapat berlangsung selama 24 jam ke depan, kata departemen cuaca.
Kereta pelaju tertunda selama dua jam karena rel terendam air sementara perjalanan kereta jarak-jauh dibatalkan.
Beberapa penerbangan ditunda selama setengah jam, kata seorang wanita juru bicara Bandar Udara Internasional Mumbai, sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin malam.
Ribuan pelaju terjebak di kereta dan kendaraan selama jam sibuk saat mereka berusaha mencapai kantor.
"Lima menit perjalanan kereta memerlukan dua-setengah jam hari ini, sebab rel kereta terendam air," kata Ketan Bondre, yang bekerja di satu perusahaan sektor swasta.
Walaupun Mumbai berusaha membangun dirinya menjadi pusat keuangan, banyak bagian kota tersebut berjuang untuk menangani musim hujan tahunan.
Pembangunan yang tak pernah henti di dataran rendah yang sering kebanjiran dan daerah pantai, tempat penampungan air serta saluran air yang tersumbat sampah plastik telah membuat kota itu jadi kian rentan terhadap kekacauan.
Banjir pada 2005 menewaskan lebih dari 500 orang di Mumbai. Kebanyakan kematian terjadi di daerah kumuh di kota itu, yang menjadi tempat tinggal lebih dari setengah juta warga Mumbai.
Sumber: Reuters
Baca juga: Empat orang tewas, 16 cedera akibat kebarakan gedung di Mumbai
Baca juga: Yang diharapkan India dari penerbangan langsung Bali-Mumbai
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019