Ternate (ANTARA) - Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara (Malut), Muhammad Sinen ditetapkan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Da

Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maluku Utara, Muhammad Sinen (Abdul Fatah)
erah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melalui konferensi daerah partai tersebut yang berlangsung di Ternate.

Konferda DPD PDIP Malut yang dipimpin Ketua DPP PDIP Komaruddin Watubun, Selasa, menetapkan Muhammad Sinen sebagai Ketua DPD PDIP bersama Sekretaris Asrul Rasyid Ichsan dan Bendahara Irine Yusiana Roba Putri.

Konferda itu sempat diwarnai kericuhan saat pemilihan tiga pengurus DPC PDIP kabupaten.

Baca juga: Ricuh, Konferda PDIP di Maluku Utara

Ketua DPP PDIP Komaruddin Watubun mengatakan, kepengurusan DPD PDIP Malut telah diberi peringatan untuk tidak menggunakan politik balas dendam, karena akan merugikan kepentingan partai dalam berbagai momentum politik.

Selain itu, dia meminta kepengurusan DPD PDIP Malut harus diisi 30 persen kaum perempuan, sehingga bisa bersinergi dalam membangun partai.

Sementara itu, Ketua DPD PDIP Malut, Muhammad Sinen kepada wartawan menyatakan, PDIP saat ini akan fokus untuk memenangkan pertarungan pilkada di delapan kabupaten/kota.

Baca juga: DPP PDIP tentukan bakal calon kepala daerah usai kongres di Bali

"Kunci kemenangan PDIP yakni kader dan pengurus harus loyal dalam memenangkan PDIP di pilkada, tentunya target yang dicapai minimal empat kabupaten harus dimenangkan PDIP, termasuk Kota Tidore Kepulauan," kata Wawali Tikep yang akan berpasangan dengan Wali Kota Capt Ali Hi Ibrahim tersebut.

Dia mengakui, dari 10 pengurus DPC PDIP kabupaten/kota yang telah ditetapkan, tinggal DPC PDIP Kabupaten Halmahera Barat belum dikukuhkan, karena terjadi perdebatan, meskipun Ketua DPC PDIP Halmahera Barat diraih Dani Missy yang juga bupati kabupaten tersebut.

Sebelumnya, Konfercab dan Konferda DPD PDIP Malut terjadi kericuhan diawali saat DPC Kabupaten Halmahera Barat, yang diusulkan PAC daerah itu adalah Julice Baura, tetapi yang dibacakan adalah Bupati Halmahera Barat Dany Missy, sedangkan DPC Kabupaten Halmahera Utara yang diusulkan PAC adalah Joel Wagono, tetapi yang dibacakan Dr Jun.

Saat itu, sejumlah pengurus DPC PDIP Halmahera Barat di antaranya Namto Roba bersama pengurus lainnya memprotes nama Bupati Halmahera Barat Dani Missy yang dianggap sebagai orang tidak berjasa untuk PDIP, sehingga Konferda mengalami ricuh.

Khusus kericuhan untuk DPC PDIP Halmahera Barat, bisa diatasi setelah adanya kompromi antara Dani Missy dengan Juliche Baura, sedangkan DPC DPC Halmahera Utara dan Halmahera Tengah hingga Senin Sore ada tanda-tanda penyelesaian.

Kericuhan itu dipicu adanya protes dari sejumlah pengurus DPC PDIP yakni dari DPC Kabupaten Halmahera Utara, Halmahera Tengah dan Halmahera Barat, karena hilangnya nama yang diusulkan sebagai ketua oleh Pengurus Anak Cabang (PAC) setempat.

Untuk DPC Kabupaten Halmahera Tengah misalnya, sebanyak 10 PAC pengurus kecamatan di kabupaten itu mengusulkan Mutiara Al Yasin Ali sebagai Ketua, tetapi saat dibacakan pada pembukaan konferensi, nama Mutiara Al Yasin Ali hilang dan digantikan Kabir Kahar.

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019