mudah-mudahan tahun ini bisa disetujuiTemanggung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah kembali akan mengajukan dana pipanisasi untuk sejumlah desa ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana senilai Rp2,9 miliar.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Gito Walngadi di Temanggung, Selasa, mengatakan upaya pipanisasi air bersih tersebut untuk mengurangi jumlah titik distribusi bantuan air bersih yang terjadi setiap musim kemarau.
Ia menyebutkan daerah yang diusulkan program pipanisasi tersebut untuk Desa Batursari di Kecamatan Candiroto, Desa Gedekan di Kecamatan Tlogomulyo, Desa Ngropoh, Desa Gentan, Desa Kemloko di Kecamatan Kranggan.
Ia menjelaskan untuk Desa Gedekan rencananya menggunakan sumur bor, sedangkan empat desa lainnya mengambil air dari mata air dengan sistem grafitasi.
Ia mengatakan jarak sumber air ke masing-masing desa berkisar tiga hingga 11 kilometer.
"Total dana yang kami ajukan untuk pipanisasi di lima desa tersebut Rp2.9 miliar, termasuk untuk perlengkapan lainnya seperti pembuatan bak penampung air," katanya.
Dia mengatakan bahwa dana untuk pipanisasi tersebut sudah diusulkan sejak 2016, tetapi sampai saat ini belum direkomendasi.
"Setiap tahun kami ajukan untuk pembaruan, mudah-mudahan tahun ini bisa disetujui," katanya.
Menyinggung daerah rawan kekeringan pada musim kemarau tahun ini, dia menuturkan hampir sama dengan tahun lalu, yakni di 12 kecamatan, terdiri atas 40 desa tersebar di 129 titik dusun.
Baca juga: Sultan HB X tinjau proyek sumber air Jambe BleberanBaca juga: Sultan HB X tinjau proyek sumber air Jambe Bleberan
Baca juga: Sumber air menyusut, ratusan warga Kediri kesulitan air bersih
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019