Jakarta (ANTARA News) - Delapanpuluh tiga hari menjelang digelarnya turnamen bulutangkis beregu putra dan putri, Piala Thomas dan Uber, kekompakan tim banyak dikeluhkan. "Saya menyayangkan hingga saat ini kekompakan tim masih kurang. Dalam beberapa acara bersama, ada pemain yang tidak datang," ujar pemain tunggal putra Taufik Hidayat usai mengikuti acara syukuran tim Thomas dan Uber di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Jumat. Juara Olimpiade tersebut berharap dalam waktu yang tersisa menjelang turnamen yang akan digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta 11-18 Mei itu, kondisi tersebut dapat berubah. Hal senada disampaikan pemain tunggal putra lainnya, Sony Dwi Kuncoro yang menilai kondisi seperti itu sudah berlangsung lama. "Dari dulu memang seperti itu, jarang ada latihan bareng," katanya. Runner-up Kejuaraan Dunia tersebut mengharapkan setidaknya dalam sepekan ada latihan tim secara bersama-sama. "Misalnya latihan fisik bersama-sama seluruh anggota tim," katanya. Menurutnya, latihan fisik bersama dan interaksi yang terjadi antar pemain akan menumbuhkan kedekatan di antara mereka. "Jadinya antarpemain senior dan junior tidak ada batasnya, sudah seperti keluarga," katanya. Kekompakan tim, menurut mantan Ketua Umum PB PBSI Soerjadi adalah satu hal yang sangat penting dalam menghadapi turnamen beregu. "Jaman boleh berubah, segala macam boleh berubah, hanya satu yang tidak boleh berubah, yakni kebersamaan," katanya. Kekompakan, katanya, bukan hanya harus terjalin diantara pemain saja, tetapi juga harus melibatkan pelatih, ofisial dan pengurus. "Misalnya pada waktu latihan dalam konteks Piala Thomas dan Uber, baik pengurus, ofisial dan pelatih juga harus hadir sehingga pemain pun merasa diperhatikan," katanya. Dalam acara yang dihadiri banyak mantan pemain nasional bulutangkis Indonesia seperti Lim Swie King, Alan Budikusuma, Susy Susanti, Sarwendah dan Verawati Fajrin tersebut, Ketua Umum PBB PBSI Sutiyoso mengharapkan para bintang bulutangkis masa lalu itu mau berbagi pengalaman dengan junior-juniornya. "Bagi pengalaman terutama menghadapi saat-saat kritis dalam turnamen beregu, pengalaman anda tentu sangat berharga bagi adik-adik anda," kata Sutiyoso yang menargetkan final bagi tim Thomas dan semifinal bagi tim Uber itu. Ia juga mengharapkan para pemain yang akan berlaga dalam turnamen All England (4-9 Maret) dan Swiss Terbuka (11-16 Maret) membawa hasil yang baik yang sekaligus menjadi gambaran menghadapi calon lawan yang akan dihadapi dalam Piala Thomas dan Uber. Putaran final Piala Thomas dan Uber akan diikuti masing-masing 12 negara yang mewakili lima benua dengan rincian empat dari Asia, tiga dari Eropa, dan masing-masing satu dari Oceania, Afrika dan Pan Amerika, ditambah juara bertahan dan tuan rumah. Ke-10 wakil dari lima benua itu ditentukan melalui turnamen kualifikasi yang berlangsung Februari ini sementara juara bertahan China dan Indonesia langsung lolos ke babak final. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008