Denpasar (ANTARA News) - Terkait isu bahwa gembong teroris asal Malaysia, Noordin M Top dan sejumlah kawannya akan masuk Bali, pihak kepolisian setempat menyiagakan petugas termasuk dengan melibatkan ribuan nelayan dalam upaya "membendung" mereka. "Sebagian besar dari sebelas ribu nelayan yang biasa beroperasi di perairan laut Bali, telah kita rekrut untuk secara bersama-sama dengan Polri mengamankan daerahnya sendiri," kata Kapolda Bali Irjen Pol Paulus Purwoko, di Denpasar, Jumat. Ia mengungkapkan, sebagai unsur kekuatan yang dilibatkan dalam upaya pengamanan, nelayan senantiasa akan ambil bagian dalam "membendung" adanya ancaman kamtibmas yang datang dari luar, termasuk kehadiran buronan Noordin M Top dan kawan-kawan. Para nelayan akan segera melaporkan kepada pihak kepolisian terdekat jika di wilayah kerjanya menemukan ada hal-hal yang mencurigakan, katanya. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol, AS Reniban menambahkan, para nelayan yang dilibatkan dalam upaya pengamanan telah terlebih dahulu dibekali pengetahuan dasar tentang langkah-langkah yang harus diambil jika menemukan gelagat yang kurang menguntungkan. Khusus untuk masalah teror, nelayan juga sudah diberi gambaran dan ciri-ciri menyangkut bahan peledak, sehingga mereka dapat mengenali jenis barang yang dapat membahayakan. Di samping itu, sebagian nelayan juga telah dibekali foto buronan yang terlibat dalam aksi teror bom, termasuk foto Noordin M Top, katanya. Dengan demikian, lanjut Kabid Humas, bila di lapangan ada nelayan yang menemukan orang yang tengah diburu polisi, senantiasa akan secepatnya menghubungi pihak kepolisian terdekat. Sementara untuk anggota Polri yang disiagakan guna mengantisipasi isu tersebut, Reniban menyebutkan sekitar 6.000 orang tersebar di berbagai penjuru Pulau Dewata.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008