Realisasi sudah di atas 20.000 ton. Kita mau masuk lagi 30.000an ton dari IndiaJakarta (ANTARA) - Perum Bulog berencana mendatangkan kembali 30.000 ton daging kerbau asal India tahun ini untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging ruminansia.
"Realisasi sudah di atas 20.000 ton. Kita mau masuk lagi 30.000an ton dari India," kata Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar, saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Senin.
Bachtiar menjelaskan meski saat ini permintaan daging masih stabil, Perum Bulog berupaya untuk menjaga agar konsumen dapat mengkonsumsi daging dengan harga terjangkau.
Nantinya Bulog akan menjual daging kerbau kepada distributor sebesar Rp57.750 per kg, sedangkan distributor menjual ke pasaran dan di level konsumen sebesar Rp80.000 per kg.
Namun begitu, Perum Bulog hingga kini belum membuka lelang bagi perusahaan importir daging kerbau untuk menentukan harga yang paling sesuai.
"Biasanya tetep kita undang (importir), harga yang termurah ya kita ambil. Sudah (diundang) kemarin tapi kan kita pending dulu karena masih mahal," katanya.
Bachtiar menyebutkan realisasi impor daging kerbau baru mencapai 20.000 ton, dari izin yang diberikan Kementerian Perdagangan sebanyak 100.000 ton.
Dari jumlah 20.000 ton yang sudah masuk, stok daging kerbau impor masih ada sekitar 1.000 ton yang tersebar di seluruh Gudang Divre Bulog daerah.
Ada pun penyerapan daging impor paling banyak pada hari-hari besar seperti pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, ia menyebutkan dalam waktu dekat sekitar 200 ton daging masih akan tiba di Divre DKI Jakarta.
"Sekarang yang mau datang masih ada sekitar 200an ton, minggu-minggu ini mungkin untuk Divre DKI dulu," katanya.
Baca juga: Kementan bantu pengembangan ternak kerbau di Lebak
Baca juga: Populasi sapi dan kerbau menyusut 2,56 juta ekor
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019