Panama City (ANTARA News) - Sedikitnya 115 orang anak meninggal dunia setelah meminum obat batuk yang mengandung senyawa racun yang merupakan obat produksi tahun 2006, demikian pihak penyelidik dari departemen Kesehatan Panama mengatakan Kamis (Jumat WIB) yang sekaligus mengungkapkan akan adanya pertambahan jumlah korban jiwa dari kasus obat batuk sirup mengandung racun. Jose Oro seorang juru bicara dari Kementerian Masalah Masyarakat mengatakan hasil dari sejumlah tes klinis yang telah dilakukan pihaknya memperlihatkan sedikitnya 115 anak-anak di negri itu telah meninggal dunia, setelah mengkonsumsi obat batuk sirup yang mengandung diethylene glycol, yaitu satu senyawa racun yang berbahaya. Sebuah perusahaan farmasi telah melakukan kesalahan menggunakan senyawa berbahaya itu (diethyelen glycol) sebagai pemanis untuk jenis obat batuk oral dengan biaya murah yang diperuntukkan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Tim penyelidik dari Kementerian Masalah Masyarakat yang melakukan penelitian mengatakan bahwa 94 kasus kematian korban obat batuk sirup beracun tersebut disebabkan atau dikarenakan akibat gagal ginjal atau penyakit yang berkaitan dengan hal itu. Penyelidikan yang dilakukan sejauh ini berjalan lambat karena hanya sekitar 20 persen dari 736 orang yang diuji yang menunjukkan adanya jejak dari obat batuk yang mengandung racun tersebut, demikian diungkapkan oleh nara sumber pemerintah, kepada Reuters.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008