Semakin banyak masyarakat yang mendapat penjaminan kredit, semakin besar potensi pertumbuhan kegiatan ekonomi di masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto mengatakan BUMN penjaminan yang dipimpinnya terus meningkatkan volume penjaminan program maupun nonprogram untuk mendorong perekonomian di masyarakat.
"Semakin banyak masyarakat yang mendapat penjaminan kredit, semakin besar potensi pertumbuhan kegiatan ekonomi di masyarakat," kata Randi Anto dalam keterangannya di Jakarta, Senin, sehubungan HUT Perum Jamkrindo pada 1Juli 2019.
Randi Anto menjelaskan, pada 2019 Perum Jamkrindo menargetkan volume penjaminan sebesar Rp182,36 triliun atau naik 16,5 persen dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2018 sebesar Rp156,6 triliun.
Hingga Mei, volume penjaminan telah mencapai Rp90,38 triliun yang tumbuh 22,5 persen dengan laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp302,52 miliar atau 42,37 persen dari RKAP laba (rugi) sebelum pajak tahun 2019 sebesar Rp714 miliar.
Adapun aset pada Mei 2019, katanya, sebesar Rp17,19 triliun atau meningkat sebesar 5,81 persen dari aset per 31 Desember 2018. Sementara pencapaian ekuitasnya sebesar Rp11,55 triliun atau naik 2,34 persen dibandingkan per 31 Desember 2018.
“Perum Jamkrindo akan terus berkomitmen memperluas pasar penjaminan dengan membuka kerja sama baru kepada perbankan, non perbankan, dan BUMN, serta melakukan kajian-kajian strategis menciptakan produk penjaminan sesuai perkembangan industri perbankan/non bank," katanya.
Dikatakannya, perekonomian yang bergerak dinamis, menuntut respons cepat dari korporasi, termasuk Perum Jamkrindo.
Menurut dia, Perum Jamkrindo sudah menetapkan sejumlah strategi melalui penguatan kompetensi sumber daya manusia, otomasi proses bisnis dengan meningkatkan kekuatan sistem manajemen operasional yang optimal, melakukan pengembangan produk yang memiliki nilai tambah, memperkuat penetrasi pasar dengan berbagai inovasi, dan inisiatif sinergi dengan berbagai mitra bisnis perusahaan.
Salah inovasi terbaru dalam bidang penjaminan, kata Randi Anto, dengan mengimplemetasikan "marketplace guarantee" atau MPG yang dapat menciptakan "captive market" penjaminan melalui peran perusahaan sebagai pemasok database UMKM potensial yang layak kredit dan layak jamin kepada mitra penerima jaminan.
Baca juga: Masuki usia ke-49 tahun, Jamkrindo terus perkuat lini bisnis
Baca juga: Penjaminan kredit Jamkrindo Palembang meningkat 26 persen
Baca juga: Jamkrindo bantu pengembangan UMKM kopi Bali
Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019