London (ANTARA News) - Presiden FIFA, Sepp Blatter, menentang rencana Liga Utama Inggris (EPL) untuk menyelenggarakan pertandingan liga di luar Inggris dan memperingatkan bahwa proposal itu bisa mengancam keinginan Inggris menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. "Ini pelecehan. EPL yang kaya mencoba bertambah kaya dan ingin memperluas arti penting liga itu," kata pemimpin badan sepakbola dunia itu kepada BBC, Kamis. "Ini tidak mempertimbangkan penggemar klub dan memberi kesan bahwa mereka hanya ingin tur untuk menambah uang," tambahnya. Dua puluh klub divisi utama Inggris itu telah setuju memainkan pertandingan liga di luar negeri mulai musim 2010-11 berdasarkan proposal yang diungkap EPL pekan lalu. Jadwal baru itu, yang direncanakan pada akhir pekan Januari di kota yang telah menawarkan diri sebagai tempat pertandingan, akan menambah jumlah pertandingan menjadi 39 dari sebelumnya 38. "Saat komite eksekutif memutuskan masalah pertandingan ke-39 ini, dan saya yakin mereka menentangnya, maka hal itu tidak akan memberi dampak positif terhadap pencalonan Inggris untuk Piala Dunia 2018," kata Blatter, seperti dilaporkan AFP. Terus Maju Blatter menyangkal klaim ketua eksekutif EPL, Peter Scudamore yang menyatakan bahwa FIFA tidak bisa menghentikan rencana itu jika klub mendapatkan tanda untuk terus maju dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA). "Itu tidak benar," tegas Blatter. "Bahkan jika FA tidak melarangnya, semua asosiasi nasional yang negaranya menjadi tempat penyelenggaraan pertandingan akan menentangnya. Ini akan menjadi sangat sulit." "Sebagai tambahan, komite eksekutif FIFA akan menerapkan pasal 2 dari Statuta FIFA: `untuk mencegah semua metoda atau kegiatan yang bisa menghancurkan integritas pertandingan atau kompetisi atau menimbulkan pelecehan terhadap asosiasi sepak bola," tuturnya. Asosiasi Sepak Bola Uni Emirat Arab menyambut baik ide itu tetapi rencana itu telah ditolak oleh Konfederasi Sepak Bola Asia dan Federasi Sepak Bola Australia, salah satu negara yang potensial untuk menjadi tuan rumah pertandingan. Presiden UEFA, Michel Platini, menyebut proposal itu "aneh dan komikal" dan suara menentang pun banyak keluar dari para fan dan media Inggris. Ide itu juga dikritik oleh manajer salah satu klub besar Inggris Liverpool, Rafael Benitez. "Saya tidak menyukainya," kata Benitez kepada media Inggris. "Saya pikir bermain di luar negeri tidak akan baik untuk kompetisi ini. Anda harus bertanding di sini di Inggris dengan kesempatan yang sama untuk semuanya," lanjutnya. "Jika hanya masalah uang, anda bisa mengorganisir turnamen di Hongkong yang diikuti empat tim teratas dan anda akan mendapatkan uang yang anda inginkan. Tetapi untuk mengubah kompetisi dengan cara ini tidaklah adil," papar Benitez. (*)

Copyright © ANTARA 2008