Jakarta (ANTARA News) - Setelah mendapatkan informasi dari Kedutaan Besar Malaysia dan pengecekan lapangan, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Hatta Radjasa, menegaskan informasi tentang perekrutan WNI untuk tenaga paramiliter oleh Malaysia, tidak benar. "Kedubes Malaysia katakan tidak ada. Dicek di lapangan juga tidak ada. Oleh karena itu, kita jangan terlalu cepat bereaksi karena sumber informasi dan data-data yang tidak akurat," kata Hatta di Istana Negara, Jakarta, Jumat. Hatta menuturkan, Jurubicara Presiden yang ahli dalam urusan luar negeri, Dino Pati Djalal, juga sudah melakukan penelusuran dan tidak menemukan adanya fakta perekrutan WNI untuk tenaga paramiliter oleh Malaysia. "Dino sudah katakan pada saya sudah mencari itu dan tidak menemukan," ujarnya. Hatta mempercayai informasi yang diberikan oleh Kedubes Malaysia yang menyatakan bahwa perekrutan WNI itu tidak pernah ada. "Yang paling benar itu kan melalui jalur diplomatik dan pengecekan ke lapangan," katanya. Sejak awal, ia menambahkan, ia sudah tidak mempercayai informasi soal perkerutan WNI oleh Malaysia untuk menjaga perbatasan. "Saya tidak yakin ada WNI, apalagi sampai ribuan, yang mau berbuat seperti itu. Dan tentu Pemerintah Malaysia pun tidak akan gegabah seperti itu," tuturnya. Hatta berharap agar informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya itu jangan sampai membuat panas hubungan antara Indonesia dan Malaysia. Informasi soal perekrutan ribuan WNI oleh Malaysia untuk tenaga paramiliter penjaga perbatasan pertama kali mengemuka dalam rapat dengar pendapat antara KSAD dan Komisi I DPR pada 11 Februari 2008. Mereaksi informasi itu, Panglima TNI telah memerintahkan Pangdam Tangjungpura untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Kedubes Malaysia di Indonesia telah mengeluarkan pernyataan yang membantah informasi itu. (*)

Copyright © ANTARA 2008