Surabaya (ANTARA) - Asisten pelatih Persela Lamongan Ragil Sudirman mengakui timnya tidak beruntung saat kalah melawan Persebaya pada lanjutan Liga 1 musim kompetisi 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Senin sore.
"Pemain sudah tampil maksimal dan sangat bagus, tapi faktor kurang beruntung akhirnya kami kalah," ujarnya ketika ditemui usai pertandingan.
Pada pertandingan yang didukung sekitar 2.000 ribu suporternya tersebut, "Laskar Joko Tingkir" kalah dengan skor akhir 2-3 menghadapi tuan rumah.
Gol-gol Persela dilesakkan oleh Lucky Wahyu menit ke-3 dan Alex Dos Santos Goncalves menit ke-55, sedangkan tiga gol Persebaya dicetak oleh Oktafianus Fernando ke-17, Irfan Jaya menit ke-61 dan Amido Balde menit ke-66.
Menurut pelatih yang ditunjuk sementara tersebut, usaha yang ditampilkan anak asuhnya sudah maksimal, bahkan mampu dua kali unggul lebih dulu di awal babak pertama dan awal babak kedua.
"Dari situ kami melihat titik lemah dan menjadi catatan sebagai evaluasi tim," ucap Ragil.
Baca juga: Pelatih Persebaya akui masih banyak kelemahan
Ke depan, ia berharap pelatih baru yang bakal menukangi Eky Taufik dan kawan-kawan mampu menutup titik yang menjadi kelemahan sekaligus membawa Persela bangkit dan menjauh dari dasar klasemen.
Hal senada disampaikan pemain Persela, Samsul Arifin, yang menilai timnya bermain sangat bagus menghadapi Persebaya, namun hanya kurang beruntung untuk hasil akhir.
"Apa yang disampaikan pelatih benar, kami bermain bagus dan menyerang, tapi hasil akhir memang kurang beruntung," kata bek yang dikenal dengan model rambutnya tersebut.
Kekalahan tersebut membuat Persela semakin tenggelam di dasar klasemen dengan raihan dua poin hasil dua kali seri, empat kali kalah dan belum pernah menang dari enam kali bertanding.
Sedangkan, Persebaya menyodok ke peringkat lima klasemen sementara dengan koleksi delapan poin hasil dua kali menang, dua kali seri dan sekali kalah dari lima kali bertanding.
Baca juga: Persebaya menang perdana di kandang usai menang 3-2 lawan Persela
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019