Moskow (ANTARA) - Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, "jejak-jejak penerbangan sebuah objek tak dikenal" terdeteksi di atas Zona Demiliterisasi (DMZ) pada Senin namun tidak ada laporan lanjutan soal objek tak dikenal (unidentified flying object-UFO) itu.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap, dengan mengutip sejumlah sumber militer yang tak disebutkan namanya, melaporkan bahwa jejak penerbangan yang tertinggal itu kemungkinan berasal dari sebuah helikopter.
Yonhap menambahkan bahwa objek tersebut terbang dari utara ke selatan melintasi garis batas pemisah antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Kantor berita itu juga melaporkan bahwa Seoul telah melepaskan jet-jet tempur dan helikopternya untuk menghadapi objek tersebut.
Laporan itu muncul satu hari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di DMZ, tempat ia bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Trump sempat masuk ke wilayah Korea Utara dan kemudian menyebutkan bahwa ia kemungkinan akan mengundang Kim ke AS.
Penghalang perbatasan dan DMZ antara Korea Utara dan Korea Selatan itu dibangun pada 1953. DMZ membentang sepanjang 250 kilometer dan seluas 4 kilometer.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, ketegangan di perbatasan telah mereda. Kedua negara telah membongkar pos-pos perbatasan mereka di "garis depan" dan membuka kembali jalur transportasi kereta antar-Korea.
Sumber: Sputnik
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019