Jakarta, 14/2 (ANTARA) - Kalangan pengamat ekonomi menyatakan, independensi merupakan syarat yang harus dimiliki calon Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2008-2013. Menurut Aviliani, pengamat ekonomi dari Indef di Jakarta, Kamis, calon Gubernur BI periode lima tahun mendatang yang nama-namanya akan segera diserahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak boleh terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan politik. "Calonnya sendiri bisa dari dalam maupun dari luar Bank Indonesia," kata anggota Tim Indonesia Bangkit itu. Selain independen, menurut dia, calon yang diajukan harus mempunyai kemampuan melakukan perubahan dan terobosan di dalam kebijakan moneter, oleh karena itu dia harus seorang ahli moneter, tidak hanya mereka yang bisa mengurusi masalah suku bunga dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dua kriteria tersebut, tambahnya, sangat penting karena BI memerlukan perubahan dengan figur yang cocok untuk memimpinnya. Sayangnya, menurut dia, kriteria-kriteria tersebut tidak dimiliki oleh para mantan Deputi Gubernur yang selama ini namanya marak disebutkan. Ketika diminta menyebut nama, Aviliani mengungkapkan dua orang yaitu Muliaman Hadad dan Iman Sugema, Direktur InterCafe, lembaga penelitian ekonomi kerjasama Institut Pertanian Bogor dengan Adelaide University Australia. Kedua figur tersebut, dinilai sangat pintar dan ahli di bidang moneter, banyak menyumbangkan pemikiran terhadap kebijakan yang dikeluarkan BI, selain itu juga memiliki pemikiran-pemikiran yang baru yang bisa diharapkan sebagai terobosan. (*)
Copyright © ANTARA 2008