Jakarta (ANTARA) - Menginjak usia ke-49 tahun, Perum Jamkrindo terus memperkuat lini bisnis, baik penjaminan program maupun nonprogram.
Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto menjelaskan bahwa Perum Jamkrindo terus berusaha meningkatkan volume penjaminan untuk mendorong perekonomian di masyarakat.
"Semakin banyak masyarakat yang mendapat penjaminan kredit, semakin besar potensi pertumbuhan kegiatan ekonomi di masyarakat," ujar Randi Anto dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
"Perum Jamkrindo akan terus berkomitmen memperluas pasar penjaminan dengan membuka kerjasama baru kepada perbankan, non perbankan, dan BUMN, serta melakukan kajian-kajian strategis menciptakan produk penjaminan sesuai perkembangan industri perbankan/non bank," katanya.
Berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit (audited) tahun 2018, volume penjaminan Perum Jamkrindo tercatat sebesar Rp174,74 triliun dengan laba sebelum pajak sebesar Rp508,3 miliar.
Angka ini melampaui Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2018 dengan volume penjaminan sebesar Rp156,6 triliun dan laba sebelum pajak sebesar Rp343 miliar. Pada 2018, jumlah usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi yang usahanya dijamin oleh Perum Jamkrindo mencapai angka 7 juta unit.
Pada tahun 2019, Perum Jamkrindo menargetkan volume penjaminan sebesar Rp182,36 triliun atau naik 16,5 persen dari RKAP tahun 2018 sebesar Rp156,6 triliun.
Hingga Mei, volume penjaminan telah mencapai Rp90,38 triliun yang tumbuh 22,5 persen dengan laba sebelum pajak (EBT) tercatat sebesar Rp302,52 miliar atau 42,37 persen dari RKAP Laba (Rugi) sebelum pajak tahun 2019 sebesar Rp714 miliar.
Adapun aset pada bulan Mei tahun 2019 sebesar Rp17,19 triliun atau meningkat sebesar 5,81 persen dari Aset per 31 Desember 2018. Sementara pencapaian ekuitasnya sebesar Rp11,55 triliun atau naik 2,34 persen dibandingkan Per 31 Desember 2018.
Perekonomian yang bergerak dinamis, menuntut respons cepat dari korporasi, termasuk Perum Jamkrindo. Perum Jamkrindo sudah menetapkan sejumlah strategi melalui penguatan kompetensi sumber daya manusia, otomasi proses bisnis dengan meningkatkan kekuatan sistem manajemen operasional yang optimal, melakukan pengembangan produk yang memiliki nilai tambah, memperkuat penetrasi pasar dengan berbagai inovasi, dan inisiatif sinergi dengan berbagai mitra bisnis perusahaan.
Salah satu inovasi terbaru dalam bidang penjaminan dengan mengimplemetasikan marketplace guarantee atau MPG yang dapat menciptakan captive market penjaminan melalui peran perusahaan sebagai supplier database UMKM potensial yang layak kredit dan layak jamin kepada mitra penerima jaminan.
Baca juga: Jamkrindo menjajal sektor Finansial Technologi tingkatkan kinerja
Baca juga: Jamkrindo raih penghargaan penjamin KUR terbaik
Baca juga: Jamkrindo kirim UMKM binaannya ikuti pameran internasional di Malaysia
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019