rata-rata para wali murid ini, belum memahami berkas apa yang harus dibawa dalam mendaftarkan anak maupun kerabat mereka

Kulon Progo (ANTARA) - Orang tua dan wali murid sekolah menengah pertama di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluhkan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2019-2020 secara online atau daring..

Salah satu orang tua calon siswa SMP Negeri 4 Wates Sri Hidayati di Kulon Progo, Senin, mengatakan dirinya harus mendaftarkan secara daring sebelum mendaftar langsung ke pihak sekolah.

"Saat memasukan data harus benar-benar teliti dan benar, salah angka sedikit, harus diulang. Sebenarnya, pendaftaran ini menerapkan sistem zonasi, kenapa harus pakai sistem online," kata Sri Hidayati.

Ia mengatakan mendaftarkan anaknya di sebuah warung internet di Kota Wates. Setelah mendaftar secara daring, kemudian hasilnya dicetak untuk bukti pendaftaran langsung ke sekolah.

"Di SMP Negeri 4 disediakan komputer dan petugas yang akan membantu orang tua atau wali murid, tapi harus antre panjang," katanya.

Wali murid lain, Setyo, 22, yang mendaftarkan adiknya ke SMP N 1 Lendah, Kecamatan Lendah, berpendapat, informasi terkait tata cara PPDB tahun ini belum tersampaikan secara di masyarakat. Sebab, dia masih melihat banyak wali murid yang kebingungan, terutama soal sistematika pendaftaran.

"Menurutku belum maksimal, masih banyak orang tua calon peserta didik yang belum mudeng (paham) sistematika pendaftarannya, jadi banyak yang bingung misal syarat-syaratnya gimana," kata dia.

Sementara itu, di SMP Negeri 2 Wates, Kecamatan Wates dan SMP N 1 Galur, Kecamatan Galur, terjadi hal yang sama.

Kepala SMP N 2 Wates, Turismiyati mengatakan pada hari pertama PPDB, terdapat sejumlah calon wali murid yang masih kebingungan ihwal teknis pendaftaran di sekolah yang menampung sebanyak 128 calon siswa baru itu.

"Rata-rata para wali murid ini, belum memahami berkas apa yang harus dibawa dalam mendaftarkan anak maupun kerabat mereka. Mereka juga masih kebingungan soal pendaftaran daring, ada yang tanya harus ambil token atau tidak," katanya.

Demi kelancaran PPDB, sekolah yang membuka jalur zonasi 1 untuk siswa dari Kecamatan Wates dan Panjatan ini telah menyiapkan enam petugas di tiga loket. Masing-masing di loket penyerahan berkas putri, putra dan loket pengembalian bukti penyerahan berkas.

"Sistem pendaftaran online, dibantu oleh pengurus OSIS. Mereka bertugas hingga hasil PPDB diumumkan pada Kamis mendatang," katanya.

Sementara itu, Kabid Pembinaan SMP Disdikpora Kulon Progo Jujur Santoso mengatakan PPDB SMP di Kulonprogo diikuti 36 sekolah.

"Seluruh sekolah ini dibagi menjadi 35 zonasi. Ada dua SMP yang digabung menjadi satu zonasi yaitu SMPN 1 Wates dan SMPN 4 Wates karena lokasinya yang berdekatan," katanya.

Disdikpora sudah memberikan bimbingan teknis bagi ahli IT setiap sekolah. Selain itu, sosialisasi sistem zonasi juga sudah diberikan kepada tiap sekolah.

"Pihak sekolah yang akan sosialisasikan lagi ke masyarakat," kata Jujur.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta alihkan kuota siswa disabilitas PPDB ke zonasi jarak
Baca juga: Calon siswa SMP Yogyakarta bisa pilih PPDB jalur zonasi dan prestasi
Baca juga: DIY persilakan calon siswa SMA memilih lebih dari satu sekolah

Pewarta: Sutarmi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019