Jakarta (ANTARA News) - Omzet penjualan barang elektronik di dalam negeri hanya tumbuh sekitar lima persen pada Januari 2008 dibandingkan dengan Desember 2007, menyusul tekanan ekonomi yang semakin berat akibat kenaikan harga minyak mentah dunia. Ketua Kelompok Pemasaran Elektronik (EMC) Agus Subiantoro, di Jakarta, Kamis, mengatakan omzet penjualan barang elektronik pada Januari 2008 mencapai sekitar Rp1,37 triliun atau naik lima persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai Rp1,44 triliun. "Pertumbuhan penjualan sebesar lima persen tidak mencerminkan naiknya permintaan elektronik pada bulan pertama tahun ini," katanya. Hal itu, lanjut dia, terkait pada Januari 2008 banyak perusahaan elektronik menaikkan harga produk mereka sekitar 5-7 persen menyusul kenaikan harga bahan baku, seperti plastik, baja, tembaga, dan lain-lain. Kalangan pemasaran elektronik yang tergabung dalam Electronics Marketer Club (EMC), kata dia, telah memperkirakan sampai Pebruari 2008 penjualan elektronik akan mengalami tekanan, terkait kenaikan harga minyak mentah dunia, kebutuhan pokok, dan inflasi. Selain itu, sejumlah daerah yang menyerap produk elektronik yang cukup besar seperti Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasi, dan Depok (Jabodetabek) serta Jawa Timur mengalami bencana, seperti banjir, sehingga menekan penjualan elektronik. "Namun pada Maret 2008 permintaan barang elektronik akan membaik, sehingga setidaknya pada triwulan pertama penjualan barang elektronik tumbuh sekitar 15 persen," ujar Agus optimis. Ia menjelaskan pada Januari 2008 dibandingkan bulan sebelumnya, dari empat produk yang menjadi barometer penjualan elektronik nasional, yaitu televisi (tv), lemari es, pengatur suhu udara ruangan (AC), dan mesin cuci, hanya tv dan AC yang mengalami kenaikan. Penjualan tv naik sekitar 16 persen dari 377.546 unit pada Desember 2007 menjadi 436.209 unit pada Januari 2008. Sedangkan AC naik sekitar lima persen dari 82.158 unit menjadi 84.230 unit. "Kenaikan penjualan tv yang signifikan suatu fenomena yang aneh bagi kami. Mungkin orang semakin senang nonton tv dibandingkan keluar rumah saat musim hujan ini," ujar Agus.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008