Kita semua tahu inflasi tinggi terjadi di Ramadhan
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyakini pencapaian tingkat inflasi nasional pada akhir 2019 bisa di bawah asumsi yang ditetapkan dalam APBN sebesar 3,5 persen.
"Saya yakin dengan inflasi hingga Juni, inflasi tahun kalender 2,05 persen dan inflasi tahun ke tahun 3,28 persen, masih akan tercapai," kata Suhariyanto di Jakarta, Senin.
Suhariyanto mengatakan puncak laju inflasi pada 2019 sudah terlewati karena biasanya terjadi pada perayaan Puasa dan Lebaran.
Untuk itu, menurut dia, apabila pengendalian laju inflasi terus dilakukan pemerintah hingga akhir tahun, maka tingkat inflasi akan terjaga sesuai perkiraan.
"Kita semua tahu inflasi tinggi terjadi di Ramadhan. Kalau bisa kendalikan inflasi Desember, maka 3,5 persen itu akan tercapai," katanya.
Sebelumnya, BPS mencatat laju inflasi nasional pada Juni 2019 sebesar 0,55 persen karena pengaruh tingginya harga cabai merah dan ikan segar.
Dengan demikian, maka laju inflasi tahun kalender Januari-Juni 2019 tercatat sebesar 2,05 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 3,28 persen.
Pencapaian ini tidak jauh berbeda dengan inflasi yoy pada Mei dan Juni 2018 ketika terjadi Ramadhan dan Lebaran yaitu masing-masing 3,23 persen dan 3,12 persen.
Sementara itu, tingkat inflasi untuk keseluruhan tahun 2018 tercatat sebesar 3,13 persen, atau lebih rendah dari 2017 sebesar 3,61 persen.
Baca juga: BPS catat laju inflasi Juni 2019 sebesar 0,55 persen
Baca juga: BPS: cabai merah dan ikan segar picu inflasi Juni 2019
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019