Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Robert Gates akan mengunjungi Indonesia pada akhir Februari 2008 untuk membahas keamanan maritim di kawasan Asia Tenggara. "Kami akan membahas tentang keamanan maritim kawasan, terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi di Asia Tenggara khususnya Indonesia," kata Menhan RI Juwono Sudarsono ketika dikonfirmasi ANTARA News di Jakarta, Kamis, terkait rencana kunjungan kerja Menhan AS Robert Gates akhir Februari 2008. Ia menambahkan, Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya telah berkomitmen menjaga pertahanan dan keamanan maritim bagi kawasan ASEAN. Di kawasan Asia Pasifik, termasuk ASEAN dan Indonesia, jaminan keamanan "Sea Lines Of Communication" (SLOC) atau Garis-garis Perhubungan Laut (GPL), merupakan hal pokok bagi para pengguna laut di dua kawasan yang menjadi fokus perhatian dunia tersebut. Terkait itu, Indonesia dituntut untuk mampu memberi jaminan keamanan di Selat Malaka, Selat Singapura, Selat Philipina, perairan Natuna dan jalur-jalur laut yang dikenal ALKI. Semisal, Armada Pasifik AS yang akan menuju wilayah teluk/Timur Tengah, mengharapkan kemudahan untuk menggunakan ALKI timur-barat melalui Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Flores, Laut Jawa, Selat Karimata, Laut Natuna, Selat Singapura dan Selat Malaka sebagai jalur pendekat. Untuk mendukung keamanan maritim di kawasan Asia Tenggara, pemerintah AS telah memberikan bantuan lima radar intai di sepanjang Selat Malaka, untuk mengamankan selat terpadat di dunia tersebut. Pembangunan lima radar yang terintegrasi dalam sistem pengintaian maritim terintegrasi (Integrated Maritime Surveillance System/IMSS), hingga kini masih terus berjalan. Sementara empat radar Indonesia di Selat Malaka telah selesai pembangunannya. Pembangunan radar sejenis, juga akan dilakukan di Selat Makassar sebanyak tujuh unit. RI kini juga tengah melakukan penjajakan hibah tank amfibi dari Negeri Paman Sam.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008