Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore, menguat di bawah angka Rp9.250 per dolar AS karena pelaku pasar terus membeli mata uang lokal itu. Nilai tukar rupiah menguat 13 poin menjadi Rp9.245/9.250 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.260/9.269 per dolar AS. Analis Valas PT Bank Saudara, Rully Nova, di Jakarta, Kamis, mengatakan berkurangnya kekhawatiran atas inflasi tinggi memicu pelaku pasar membeli rupiah yang menguat hingga di bawah level Rp9.250 per dolar AS. Pembelian rupiah itu juga didukung oleh masuknya investor asing yang menempatkan dananya di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN), katanya. Para pelaku pasar, lanjut dia, optimis pemerintah berupaya menekan inflasi tinggi, karena tingginya inflasi itu menunjukkan negara itu sedang mengalami kesulitan. Rupiah, menurut dia, sepanjang pekan ini masih berkisar di level antara Rp9.240 sampai Rp9.250 per dolar AS, karena BI tetap menjaga mata uang lokal itu. Ia mengatakan, kenaikan rupiah yang tidak besar itu, selain pelaku masih hati-hati bermain di pasar, juga tertahan oleh membaiknya dolar AS di pasar regional. Dolar AS menguat terpicu oleh data penjualan ritel AS yang cenderung menguat, menunjukkan bahwa AS sedang berupaya melakukan perbaikan, katanya. Rupiah sempat menguat hingga di bawah level Rp9.200 per dolar AS, setelah bank sentral AS (The Fed) menurunkan suku bunganya hingga mencapai tiga persen.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008